Kisah Sukses Eiger: Modal Awal Kurang dari Rp 1 Juta Hingga Sukses Go International
- Brand Eiger sukses menjadi pemenang di hati para pecinta aktivitas outdoor.
Nasional
JAKARTA - Siapa sih yang tidak kenal dengan brand fashion dan peralatan outdoor ternama Eiger?
Brand Eiger sukses menjadi pemenang di hati para pecinta aktivitas outdoor. Kabar terbarunya, awal tahun 2023 ini, Eiger telah membuka cabang pertama mereka di luar negeri tepatnya di Swiss. Untuk Anda ketahui, Swiss adalah negara dimana gunung Eiger berada. Gunung inilah yang menjadi inspirasi penamaan brand ini. Gunung Eiger terkenal sebagai gunung tersulit no 3 untuk ditaklukkan di dunia.
Eiger sendiri adalah salah satu merk dagang di bawah naungan PT Eigerindo Multi Produk Industri yang terletak di Bandung, Jawa Barat dengan Ronny Lukito sebagai foundernya.
- Peru Batal Gelar Piala Dunia U-17 2023, Berkah Terselubung Bagi Indonesia?
- Walmart Bakal PHK 2.000 Karyawan
- Dodol Betawi Panen Pesanan 2 Pekan Jelang Lebaran 2023
Telah malang melintang di dunia industri peralatan outdoor dari tahun 1979, berikut adalah rangkuman dari perjalanan sukses Eiger.
Lahir dari keinginan remaja lulusan STM yang ingin mengembangkan usaha sang Ayah
Eiger diprakarsai oleh Ronny Lukito, anak ketiga dari enam bersaudari dari padangan Lukman Lukito dan Kurniasih. Ronny adalah anak laki-laki satu-satunya di keluarga mereka.
Orang tua Ronny berprofesi sebagai penjual tas buatan mereka sendiri yang diberi merk Butterfly, terinspirasi dari merk mesin jahit China yang terkenal pada kala itu.
Ronny adalah anak yang tekun dan rajin. Pria kelahiran 15 Januari 1962 ini sudah terbiasa membantu perekonomian keluarga sejak kecil dengan menjual susu hingga membantu berbelanja bahan tas.
Tahun 1979, setelah lulus STM Ronny sangat ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, tapi sayangnya kondisi perekonomian keluarga mereka tidak mendukung akhirnya ia harus mengubur keinginannya.
Sebagai anak laki-laki satu-satunya, Ronny dibebankan tanggung jawab untuk melanjutkan bisnis tas keluarganya. Akhirnya, berbekal semua pengalaman membantu orang tuanya ia pun mulai mendedikasikan diri sebagai pebisnis tas.
Modal awal kurang dari Rp1 juta
Dalam merintis usahanya, Ronny membeli dua buah mesin jahit, peralatan, dan bahan baku pembuatan tas dengan modal kurang dari Rp 1 juta.
Dengan dibantu dengan satu orang pegawai bernama Mang Uwon, Ronny mulai memproduksi tas dan berencana memasukkan produk tasnya agar dapat dijual ke Matahari.
Keinginan ini tidak berjalan mulus, Ronny terus menerus ditolak hingga akhirnya pada kali permohonan ke tiga belasnya, tas Ronny yang saat itu masih bermerk Exxon bisa masuk bersama jajaran merk tas lain di Matahari.
Mulai sukses dan terus berkembang
Terus sukses dan berkembang, di tahun 1986, Ronny memutuskan untuk memperbesar jumlah produksinya dengan membeli tanah seluas 600m2 di Bandung, Jawa Barat untuk dijadikan empat produksi.
Tak lupa, ia juga mulai merekrut tim untuk mengisi kekosongan posisi di bisnisnya salah satunya adalah marketing professional.
Dengan toko pertama di Cihampelas, Bandung sekarang Eiger sukses memiliki lebih dari 250 toko di seluruh Indonesia dan bahkan di luar negri.
Menaungi 5 merek dagang
Setelah sukses dengan Eiger, Ronny diketahui mengembangkan bisnisnya ke 5 merk dagang yang berbeda yaitu Exsport, Bodypack (Merk dagang untuk produk tas digital lifestyle), Neosack (Tas sekolah untuk remaja usia SMP dan SMA), Xtreme (merk dagang untuk memenuhi kebutuhan riding para pengendara motor), dan Nordwand (merk dagang untuk produk perlengkapan dan peralatan outdoor dengan harga yang sedikit lebih murah dari Eiger)
Komitmen untuk lingkungan
Ronny melalui Eiger terus berusaha untuk melakukan langkah dan program-program lingkungan sebagai wujud kecintaan mereka terhadap lingkungan.
Program-program tersebut meliputi penanaman setidaknya 1,5 juta bibit pohon di seluruh Indonesia, mengembangkan kegiatan alam bebas bernama Eiger Adventure Service Team (EAST), hingga membuka lokasi wisata alam Dusun Bambu Leisure Park di daerah Cisarua Bandung.
Ekspansi hingga ke Swiss
Eiger telah berhasil merambah kancah internasional dengan membuka store di Interlaken, Swiss. Mimpi Eiger untuk membuka toko di kaki Gunung Eiger akhirnya terwujud.
Perjalanan ini tak mudah dan memerlukan proses yang panjang karena Swiss adalah salah satu negara yang sangat peduli dengan lingkungan dan sustainability.
Namun menurut CEO Eiger, Christian Sarsono, hal tersebut menjadi tantangan yang penting bagi Eiger untuk terus belajar, berkarya, berinovasi, berkolaborasi dalam mengembangkan produk agar dapat diterima oleh konsumen Indonesia maupun dunia.