Andy Syamsudin Arsyad alias Haji Isam
Nasional

Kisah Sukses Haji Isam: Tukang Ojek Beli Boeing

  • Produsen pesawat asal Amerika Serikat itu mengabarkan perusahaan Haji Isam yang bernama Seacon Trading Ltd memesan unit Boeing Business Jet (BBJ) MAX 7

Nasional

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Media sosial tengah ramai dengan crazy rich asal Batulicin, Kalimantan Selatan, Andi Syamsudin Arsyad alias Haji Isam.

Kabar Haji Isam membeli jet pribadi ramai diperbincangkan usai website resmi Boeing mengunggah foto transaksi yang sebetulnya sudah terjadi pada Juli 2018 di Inggris.

Produsen pesawat asal Amerika Serikat itu mengabarkan perusahaan Haji Isam yang bernama Seacon Trading Ltd memesan unit Boeing Business Jet (BBJ) MAX 7. Kala itu, Haji Isam didampingi oleh CEO Seacons Trading Ltd Dudy Purwagandhi.

"Kami sangat gembira mengumuman pesanan BBJ Max 7," kata Dudy, dikutip dari website resmi Boeing pada Rabu 28 Februari 2024.

Untuk diketahui, pesawat Business Max Jet 7 Boeing milik Haji Isam bernilai US$88,7 juta atau Rp1,24 triliun.

Warganet geger bukan hanya pesawat yang ia beli, namun juga penampilan Haji Isam saat melakukan transaksi fantastis tersebut. Melalui foto yang beredar, Haji Isam mengenakan busana sederhana yaitu kaos oblong. Tentu, penampilannya cukup nyentrik mengingat ia sedang membeli sebuah pesawat terbang sungguhan seharga triliunan.

Kekayaan Haji Isam

Kekayaan Haji Isam berasal dari bisnis batu bara hingga perkebunan kelapa sawit di bawah bendera Jhonlin Group.

Mengutip laman jhonlinagro.com, grup Jhonlin merupakan induk perusahaan dari beberapa unit usaha di berbagai bidang yakni pertambangan, jasa pelabuhan, jasa transportasi udara, bongkar muat di laut lepas, agro bisnis, jasa keamanan hingga infrastruktur dan manufaktur.

Di sektor agribisnis, bisnis Haji Isam dijalankan oleh PT Jhonlin Agro Mandiri. Saat ini, PT Jhonlin Agro Mandiri menggarap bisnis karet, pengelolaan minyak sawit mentah dan produksi pellet kayu sebagai bahan biomas pengganti batu bara.

Di bisnis Perkebunan kelapa sawit dan pengolahan minyaknya, Haji Isam memiliki PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR). Tanggal 4 Agustus 2022 merupakan hari bersejarah bagi grup Jhonlin, sebab JARR menjadi perusahaan pertama di bawah benderanya yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

PT Jhonlin Agro Raya Tbk catatkan saham di papan pengembangan BEI memakai kode saham JARR. Perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-33 pada 2022. Jhonlin Agro Raya mencatatkan 8 miliar saham yang terdiri dari saham pendiri sebesar 6,77 miliar saham dan penawaran umum saham 1,22 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Adapun di sektor transportasi, Haji Isam menggerakan bisnisnya lewat Johnlin Baratama, Johnlin Marine Shipping, Johnlin Air Transport, PT Ehsan Agro Sentosa Group.

Profil

Haji Isam lahir pada 1 Januari 1977  dari orang tua yang berasal dari Bone, Sulawesi Selatan. Ayahnya, H. Andi Arsyad merupakan pedagang tembakau yang merantau ke Kalimantan Selatan.

Sebelum menjadi konglomerat seperti saat ini, Haji Isam merupakan seorang buruh serabutan seperti sopir truk pengangkut kayu, operator alat berat hingga tukang ojek. Hingga pada 2011 ia bertemu dengan Johan Maulana, penambang batu bara asal Kalimantan. Dari Johan Haji Isam belajar berbisnis batu bara dan mendirikan perusahaan kecil yang juga dimodali oleh Johan. 

Klien pertama perusahaannya saat itu PT Arutmin Indonesia, anak usaha PT Bumi Resources Tbk milik keluarga Bakrie. Dari klien pertama tersebut, perusahaan Haji Isam terus kedatangan banyak klien hingga saat ini.

Pamor Haji Isam terus menanjak. Lingkup jejaringnya terus melebar. Ini ditandai dengan kerjasama Haji Isam dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo pada tahun 2003. Keduanya mendirikan PT Kodeco Timber, perusahaan yang memegang Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Hak Pengusahaan Hutan (HPH).