<p>CEO Ruangguru Belva Devara. Sumber: Blog Ruangguru.</p>
Fintech

Kisah Sukses Pendiri Start Up: Belva Devara Lulusan Harvard-Standford Antar Ruangguru Jadi Calon Unicorn

  • JAKARTA – Nama Adamas Belva Syah Devara baru-baru ini menjadi perbincangan menyusul viralnya foto lamaran Belva dengan sang kekasih Sabrina yang merupakan Putri

Fintech

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Nama Adamas Belva Syah Devara baru-baru ini menjadi perbincangan menyusul viralnya foto lamaran Belva dengan sang kekasih Sabrina yang merupakan Putri Indonesia Riau.

Terlepas dari kabar bahagianya, Belva telah lama dikenal masyarakat Indonesia sebagai cofounder dan CEO, start up edutech,  PT Ruang Raya Indonesia (Ruangguru). Bersama dengan sahabatnya, Iman Usman, Belva mendirikan Ruangguru pada 2014.

Berdasarkan akun LinkedIn pribadinya, Belva diketahui meraih gelar sarjana Bisnis dan Ilmu Komputer dari Nanyang Technology Singapura. 

Masih menerima beasiswa penuh, Belva melanjutkan studinya dengan meraih gelar ganda dari dua universitas bergensi di Amerika Serikat. Kedua gelar masternya yakni Gelar MPA didapat dari Harvard University dan gelar MBA didapatnya dari Stanford University.

Tak hanya dikenal sebagai mahasiswa yang berprestasi, ia juga membuktikan kepiawaiannya membangun bisnis. Hingga kini, tak kurang dari 17 gelar kehormatan telah diraihnya, seperti berikut ini:

Forbes 30 under 30 2017, ASEAN 40 under 40 2018, Prestige Magazine 40 under 40 2018, Startup CEO of the Year 2019 by MetroTV. Ernst & Young Emerging Entrepreneur of the Year 2019, Most Admired CEO 2019 by Warta Ekonomi, MarkPlus Marketer of the Year 2019.

Asia 30 and Under by the Straits Times Singapore, Forbes 30 Most Promising Growth-Stage Startups, SOLVER of MIT 2017, Social Enterprise of the Year 2016 - Indonesia Country Champion. Bubu Awards 2015 - Best Education Website Promising Southeast Asian Entrepreneurs under 30 - Tech in Asia.

Sukses di dunia akademis, Belva sebelum merintis Ruangguru juga tercatat pernah berkarir di sejumlah perusahaan bergengsi global. Pada 2010, ia pernah menjadi Summer Analyst di dua perusahaan yaitu Accenture dan Goldman Sachs yang berbasis di Singapura dalam kurun waktu kurang dari setahun.

Kemudian, pada 2011 Belva pernah magang di Kantor Kepresidenan. Selanjutnya, menjadi konsultan di McKinsey & Company selama dua tahun pada 2011-2013. Hingga kemudian ia resmi mendirikan Ruangguru yang kini berkembang menjadi start up edutech terbesar di Asia Tenggara.

Berkat kesuksesannya, Presiden Joko Widodo pada 2019 menunjuknya sebagai salah satu Staff Ahli Kepresidenan bersama dengan sejumlah anak muda berprestasi lainnya. Sayangnya, jabatan Belva di Istana tak berlangsung lama.

Pada 2020, Belva menyatakan mundur sebagai Star Khusus Presiden melalui surat terbukanya pada 21 April 2020. Sehingga, ia terhitung menjabat sebagai staf istana selama enam bulan saja.

Cikal Bakal Ruangguru 

Berdirinya Ruangguru bermula dari keprihatinan Belva pada sistem pendidikan. Menurut Belva, banyak anak-anak Indonesia yang punya potensi besar, namun tak punya banyak kesempatan untuk berkembang. Kualitas pendidikan yang rendah jadi faktor utamanya. 

Bahkan pendidikan di kota besar seperti Jakarta saja, jauh tertinggal dengan pendidikan di negara-negara maju. 

"Salah satu Professor dari Harvard University, dia bikin artikel menghitung level pendidikan anak-anak Jakarta itu di mana lalu dibandingkan negara maju," kata Belva dalam acara DBS Asian Insight Conference, Februari 2019. 

Ternyata, untuk mengejar ketertinggalan, Indonesia butuh waktu 128 tahun. Penyebabnya, tentu saja mulai dari infrastruktur sekolah yang memadai, kurangnya guru yang berkualitas, hingga minimnya buku bacaan. 

Sampai pada satu hari, dia mencoba untuk mengaplikasikan penggunanan teknologi untuk sarana belajar dan mengajar. Tentu saja ide tak datang dari langit, tetapi hasil dari proses diskusi yang tak sebentar. 

"Kita bisa tahu cara memecahkan suatu masalah setelah kita coba dan dapat feedback-nya, terus sembari kita ngobrol di warung-warung, dengan siswa, kepala sekolah, hingga Kemendikbud," kata dia saat itu.

Calon Unicorn

Tahun ini saja, start up yang kental dengan nuansa biru ini mendapatkan pendanaan Rp700 miliar dari PT Multipolar Tbk, yang merupakan grup usaha Lippo. Kemudian, Ruangguru juga meraih pendanaan US$55 juta atau sekitar Rp800 miliar dari Tiger Global Management. 

Rentetan pendanaan yang berhasil diperoleh Ruangguru ini memacu valuasinya hingga sekitar US$900 juta. Sehingga, Ruangguru kini semakin mendekati level unicorn yang harus memiliki valuasi paling tidak US$1 miliar atau sekitar Rp14 triliun.