Kisah Sukses Pendiri Start Up : "Kesehatan yang Mudah Diakses" Nilai yang dibawa Jonathan Sudharta Saat Merintis Halodoc
Gaya Hidup

Kisah Sukses Pendiri Start Up: Demi Kesehatan yang Mudah Diakses, Jonathan Sudharta Merintis Halodoc

  • Jonathan lahir dan besar dari keluarga yang begitu peduli dengan sesama terutama di bidang kesehatan

Gaya Hidup

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Siapa sih yang tak tahu Halodoc? Aplikasi kesehatan ini memberikan solusi kesehatan lengkap dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan keluarga. Halodoc menyediakan beragam jenis pelayanan berupa chat dokter, beli obat, buat janji medis, tes laboratorium, asuransi, hingga tes COVID-19.

Halodoc didirikan oleh Jonathan Sudharta pada bulan April 2016 di bawah naungan PT Media Dokter Investama. Tak tanggung-tanggung, investor Halodoc berasal dari perusahaan-perusahaan besar seperti Gojek, Blibli, Clermont, hingga NSI Ventures dengan total pendanaan senilai Rp170 miliar di bulan September 2016.

Jonathan Sudharta adalah seorang pria kelahiran Jakarta, 21 November 1981. Pria yang memiliki hobi olahraga hoki es ini menyelesaikan pendidikan S1 nya di Curtin University, Australia dengan mengambil jurusan Marketing dan e-Commerce.

Jonathan lahir dan besar dari keluarga yang begitu peduli dengan sesama terutama di bidang kesehatan. Ia merupakan anak dari Sudharta, pendiri Mensa group sebuah perusahaan farmasi di Indonesia. Menjadi anak dari bos tidak menjadikannya sombong, ia tetap rendah hati dan memulai karir dari bawah. Setelah lulus, ia memutuskan untuk bekerja di perusahaan ayahnya.

Pekerjaan pertamanya adalah memberikan tip kepada para buruh yang mengangkut barang di sana sebesar Rp1.000. Setelah itu ia melanjutkan karir sebagai sales medical representative di salah satu anak perusahaan Mensa Group yang bertugas untuk mempromosikan penggunaan obat kepada dokter. 

Ia bahkan tidak membawa nama besar ayahnya agar dapat belajar dari sales-sales lain. Bekerja di industri farmasi sebagai sales membuat Jonathan membuka mata terhadap kondisi pelayanan kesehatan di Indonesia. Ia merasa banyak ketimpangan akses layanan kesehatan di Indonesia, ketidakefektifan akses layanan kesehatan, hingga terbatasnya jumlah dokter jika dibandingkan dengan jumlah pasien. 

Itulah yang akhirnya membuatnya memutuskan untuk merintis Halodoc setelah 15 tahun bekerja di perusahaan ayahnya. Nilai yang dibawa Jonathan dalam merintis start up ini adalah "Kesehatan yang Mudah Diakses". 

Hingga sekarang Halodoc telah berhasil meraih sejumlah prestasi seperti ditunjuk sebagai mitra Pemerintah dalam bidang telemedicine terkait penanganan pandemi COVID-19 hingga meraih penghargaan The Top 100 Healthcare Technology Companies of 2021 versi The Healthcare Technology Report dengan menempati peringkat ke-60. 

Penghargaan tersebut menjadikan Halodoc sebagai satu-satunya perusahaan asal Indonesia dan satu dari dua perusahaan Asia terpilih bersanding dengan perusahaan kesehatan top dunia lainnya seperti Johnson & Johnson, 3M Health Care, dan Illumina.

Nah itu tadi adalah kisah sukses perjalanan Jonathan Sudharta dalam merintis start up tech-company Halodoc. Semoga Anda terinspirasi!