Founder dan CEO Flip
Fintech

Kisah Sukses Pendiri Start Up: Rafi Putra Arriyan Umur 21 Tahun Bangun Flip Gara-Gara Biaya Transfer Bank Mahal

  • CEO Flip Rafi Putra Arriyan kelahiran Padang, 8 Juli 1994, melihat biaya transfer antar bank senilai Rp6.500 cukup memberatkan bagi banyak orang. Kini, Flip telah memproses transaksi lebih dari Rp24 triliun.

Fintech

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Seperti kebanyakan pendiri start up, Founder dan CEO PT Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi (Flip), Rafi Putra Arriyan juga membangun perusahaan berdasarkan keresahan pribadinya.

Sederhana, pemuda kelahiran Padang, 8 Juli 1994, melihat biaya transfer antar bank senilai Rp6.500 cukup memberatkan bagi banyak orang. Utamanya bagi pebisnis yang kerap kali melakukan transaksi dengan banyak orang.

Alumnus Ilmu Komputer, Universitas Indonesia (UI) ini sempat melakukan riset soal biaya transfer antar bank di beberapa negara. Hasilnya, beberapa negera asing kedapatan menerapkan transfer dengan biaya sangat rendah bahkan tanpa biaya sama sekali.

Berangkat dari sini, Rafi bersama dua sahabatnya, yakni Luqman Sungkar dan Ginanjar Ibnu Solikhin mendirikan Flip, aplikasi transfer antar bank bebas potongan pada 2015. 

Mereka bertiga merupakan alumni Jurusan Ilmu Komputer di Universitas Indonesia. Dengan mendirikan Flip, ketiganya berhasil tercatat sebagai bagian dari "Forbes 30 Under 30 Indonesia" 2021 untuk kategori Finance and Venture Capital.

Perjalanan Flip

Fintech penyedia transaksi transfer antar bank tanpa biaya PT Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi (Flip) / Flip.id

Secara sederhana Flip dikonsepkan sebagai dompet digital yang akan menampung dana dalam sistem dengan keamanan tinggi. Nantinya dana tersebut bisa dikirimkan ke rekening bank manapun tanpa dikenakan potongan biaya apapun. 

Artinya, dana dari para pengguna tersebut akan masuk pada sistem rekening bersama yang dikelola oleh Flip. Dari situ uang yang ditransfer ke rekening bank lain akan disesuaikan dengan rekening Flip sehingga biaya potonganpun tidak akan dibebankan pada transfer tersebut.

Pada awal kemunculannya, Flip hadir dengan layanan yang sangat sederhana melalui Goflip.me. dari situ, pengguna akan diarahkan ke sebuah formulir Google Forms

Setelah mengisi formulir dan melakukan transfer, Flip akan meneruskan uang tersebut ke rekening yang dituju secara manual, dengan memanfaatkan internet banking. Kala itu, untuk meneruskan uang tersebut, mereka pun masih menggunakan rekening dengan nama pribadi. 

Tak disangka, layanan yang masih sangat konvensional tersebut justru menjadi sangat terkenal di kalangan mahasiswa Universitas Indonesia. Setiap harinya, Flip bisa menerima sekitar 30 permintaan transfer. 

Mereka akhirnya berhasil meluncurkan situs baru pada awal November 2015. Kali ini Flip telah bisa memproses transfer dana secara otomatis. Mereka hanya perlu melakukan satu kali otorisasi di akhir demi memastikan kalau semua transaksi berjalan sesuai permintaan.

Flip baru menghilangkan sistem waiting list  pada bulan Februari 2016. Hingga terus berkembang dengan jumlah transaksi pada Juni 2016 mencapai Rp13 miliar dari puluhan ribu pengguna.

Nyaris Ditutup Bank Indonesia

Nasabah melakukan transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di gerai BCA Mal Gandaria City, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Oktober 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Pesatnya perkembangan Flip, akhirnya menyita perhatian Bank Indonesia (BI). Pada Juli 2016, BI memanggil Flip. Flip sempat terancam akan ditutup oleh BI karena dianggap ilegal dan tidak memenuhi syarat Kegiatan Usaha Pengiriman Uang (KUPU).

Rafi mengungkapkan, ada banyak sekali prosedur BI yang cukup rumit dan perlu mereka penuhi. Misalnya, mengurus izin ke Direktorat Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) sampai harus melakukan verifikasi tatap muka dengan pengguna. Singkat cerita, Flip akhirnya mendapat izin resmi dari BI pada 4 Oktober 2016.

Hingga kini, Flip sudah melayani lebih dari 3 juta pengguna dengan menyediakan dua layanan. Layanannya yakni Flip Reguler yang melayani transfer antar bank gratis biaya administrasi dengan transfer maksimal Rp5 juta (jika lebih dikenakan biaya Rp2.500, dan untuk perusahaan Rp3.500).

Serta Big Flip yang melayani transfer antarbank ke banyak rekening dalam sekali proses. Flip juga telah memproses transaksi lebih dari Rp24 triliun.