CEO Tokopedia William Tanuwijaya (tengah), CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin (kiri), dan Direktur Shopee Indonesia Christin Djuarto (kanan) mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 15 September 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Fintech

Kisah Sukses Pendiri Start Up: Tangan Dingin William Tanuwijaya Antar Tokopedia Jadi Jawara e-Commerce

  • William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison mendirikan Tokopedia dengan misi pemerataan ekonomi secara digital.
Fintech
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Siapa yang tak kenal Tokopedia? Platfom e-commerce terlaris di Indonesia yang punya jutaan pengguna tersebar di seluruh penjuru daerah.

Di balik pesatnya perkembangan bisnisnya, patut dilihat siapa sosok bertangan dingin yang berada di belakang Tokopedia. Ialah William Tanuwijaya, pemuda asal Pematang Siantar, Sumatera Utara yang lahir pada 11 November 1981.

William kecil bukan berasal dari keluarga berada, ia harus mengadu nasib ke Jakarta untuk sekolah dan berharap bisa memperbaiki perekonomian keluarga kelak. Sesampainya di Jakarta, William berkuliah di Universitas Bina Nusantara.

Semasa kuliah, ia telah terinspirasi dari kesuksesan Google. Sejak itu, ia berkeinginan untuk membangun bisnis berbasis internet. Sebelum mendirikan Tokopedia, William lebih dulu melanglang buana di beberapa perusahaan pengembang software hingga industri game.

Hingga pada 17 Agustus 2009, William bersama dengan Leontinus Alpha Edison meluncurkan Tokopedia dengan misi pemerataan ekonomi secara digital. Keduanya sama-sama berangkat dari keprihatinan dan latar belakang sosial yang mirip.

Mereka memandang, Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, sulit untuk melakukan pengembangan infrastruktur secara merata. Para penjual pindah ke kota-kota besar demi pasar yang lebih baik, sementara konsumen memiliki akses yang terbatas untuk mendapatkan kebutuhan.

Hal ini menyebabkan tingginya urbanisasi yang menggiring barang-barang kebutuhan terkumpul di kota-kota besar. Dari situlah mereka berpikir untuk menghentikan permasalahan ini, mereka harus melakukan sesuatu untuk memperpendek jurang pemisah antara kota besar dan kota kecil.

William bersama dengan Leontinus membentuk Tokopedia sebagai tempat berkumpulnya para penjual untuk memasarkan barang sekaligus menjadi tempat berkumpulnya para pembeli yang membutuhkan barang-barang tertentu. 

Jalan Berliku Tokopedia

Berawal dari misi pertama itu, Tokopedia memerlukan waktu 5 tahun hingga akhirnya mendapatkan apa yang mereka inginkan yaitu kepercayaan dari para konsumen serta kepercayaan dari para pemodal.

Pada 2014, Tokopedia mendapatkan suntikan dana sebesar US$100 juta dari Softbank Internet and Media dan Sequoia Capital. Dana besar itu menjadi titik balik dari Tokopedia setelah sukses promosi dan branding secara masif. 

Hasilnya pada 2016, William mendapatkan pengakuan dari berbagai media ekonomi. Ia mendapatkan suntikan dana besar lagi dari Alibaba Group.

Memasuki 2019, Tokopedia telah berhasil merasuk ke dalam top of mind masyarakat Indonesia. Teranyar, Tokopedia menjadi website e-commerce nomor di Indonesia pada kuartal II-2021 dalam hal traffic website, menggantikan Shopee untuk pertama kalinya sejak kuartal IV-2019. 

Laporan iPrice kuartal II-2021 juga menunjukkan, persaingan dua e-commerce di Indonesia yakni Tokopedia dan Shopee makin sengit. Berdasarkan laporan tersebut, Tokopedia kembali berhasil mempertahankan posisinya sebagai e-commerce dengan pengunjung web bulanan terbanyak pada kuartal II-2021. 

Tercatat, Tokopedia memiliki 147,79 juta pengunjung selama periode tersebut. Sementara Shopee, memiliki 126,99 juta pengunjung.