<p>Kreasi masker dari Prasa.id / Dok. Prasa.id</p>
De'Juragan

Kisah Sukses UMKM: Cuan Prasa.id dari Tren Hijab hingga Masker

  • Dengan modal awal sebesar Rp300.000, mereka mendirikan brand Prasa.id. Prasa merupakan singkatan dari nama Prawesti dan Saraswati. Mereka memasarkan produk Prasa.id melalui Instagram dan Facebook.

De'Juragan
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA – Tren kreasi hijab muncul seiring dengan fokus dunia fesyen menggarap pasar busana muslim. Di media sosial, para influencer membentuk citra sebagai ‘hijabers’. Mereka adalah muslimah yang memilih tetap tampil trendi meskipun dengan pakaian yang menutup seluruh tubuh.

Para hijabers ini biasanya memadukan pakaian dengan kerudung atau hijab yang modis. Agar tak terkesan membosankan, mereka juga memilih beragam jenis dan warna hijab.

Prawesti dan Saraswati tidak ketinggalan untuk mengikuti tren busana tersebut. Mereka biasanya mengunggah swafoto ke media sosial. Dari situ banyak yang menyukai gaya mereka dan menanyakan produk yang digunakan.

Peluang ini ditangkap Prawesti dan Saraswati. Mereka memberanikan diri untuk menjual hijab. Keduanya memulai bisnis ini dengan menjadi reseller produk yang sudah ada.

Dengan modal awal sebesar Rp300.000, mereka mendirikan brand Prasa.id. Prasa merupakan singkatan dari nama Prawesti dan Saraswati. Mereka memasarkan produk Prasa.id melalui Instagram dan Facebook.

“Awalnya saya berhijab dan melihat kebutuhan sekeliling saya akan hijab yang modelnya bagus dan murah, saya jual beberapa buah dan ternyata banyak yang minat,” kata Prawesti kepada TrenAsia.com baru-baru ini.

Berjalan sukses, dua sahabat sejak sekolah ini kemudian mengembangkan bisnisnya dengan menjual pakaian dan hijab yang didesain sendiri. Mereka membuat pola, mencari konveksi, dan menjahitnya.

Beragam produk fashion mereka pun berhasil dipasarkan dengan harga mulai dari Rp18.000 hingga Rp185.000. Dari situ, mereka bisa meraup untung hingga Rp1 juta per bulan.

Cuan Masker Saat Pandemi

Tengah asik mengembangkan Prasa.id, wabah COVID-19 masuk ke Indonesia pada Maret 2020. Berbagai sektor pun terdampak tak terkecuali bisnis kecil.

Meski demikian, Prawesti dan Saraswati tidak kehabisan akal. Mereka melihat peluang dari adaptasi kebiasaan baru menggunakan masker.

Prasa.id kemudian memproduksi masker kain dengan beragam motif dan pola. Mereka kembali mendisain maskernya sendiri.

“Masker dengan desain yang saya inginkan, diwujudkan dalam bentuk gambar oleh suami saya. Alhamdulillah juga respons pembeli sangat positif,” kata Prawesti.

Ke depan, kata Prawesti, Prasa.id akan mengembangkan produknya dengan membuat blouse wanita dengan pola dan motif yang tidak pasaran. (SKO)