Kisah Sukses UMKM: Empat Sekawan Besarkan Bobobags, Antarkan Tas Anyaman Tradisional ke Pasar Internasional
- Semakin menjamurnya berbagai macam tren fesyen di kalangan wanita, membuat 4 pemuda dan pemudi bertekad menciptakan produk fesyen berupa tas yang sebagai salah satu produk fesyen yang paling dibutuhkan.
De'Juragan
JAKARTA - Semakin menjamurnya berbagai macam tren fesyen di kalangan wanita, membuat empat pemuda dan pemudi bertekad menciptakan produk fesyen berupa tas sebagai salah satu produk fesyen yang paling dibutuhkan.
Melihat dari berbagai celah dan kesempatan, Kirana Darmawan, Irin Rukmana, Syamsir Wahab dan Putu Devi Anjani mendirikan Bobobags dengan produk tas anyaman ala ibu-ibu rumah tangga yang kerap digunakan untuk belanja di pasar tradisional, menjadi tas yang lebih fashionable.
"Produk fesyen yang telah dibentuk sejak 2020 yang berawal dari keinginan merubah stigma tentang tas anyaman tradisional ini agar bisa digunakan oleh berbagai kalangan termasuk anak muda dengan berbagai model yang lebih modern," ujar Irin kepada TrenAsia.com, Rabu, 11 Mei 2022.
- KPR Non-Subsidi Laris Manis, BTN Gelar Program Billionaire Developer Special Privilage
- Telkomsel Sumbang Pendapatan Terbesar, Laba Telkom (TLKM) Terkerek 1,7 Persen
- Platform Pencari Kerja Atma Besutan Alumni Gojek Raih Pendanaan Awal Rp72,6 Miliar
Kemudian, munculnya produk Bobobags ini akibat keresahan terhadap sampah plastik sekali pakai yang semakin menumpuk dan sulit terurai. Sehingga Bobobags muncul sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai produk jangka panjang.
Dalam perjalan bisnisnya, Bobobags diproduksi oleh para perajin lokal yang notabene berasal dari daerah pedesaan. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan Bobobags untuk membantu usaha kecil berkembang dan menciptakan ekonomi yang melingkar.
Dari segi modal awal yang dikeluarkan, Bobobags dimulai dengan bermodalkan dana sebesar Rp2 juta. Sementara itu produk yang dijual mulai dari Rp16.000 - Rp85.000, dengan omzet yang didapatkan per bulan menembus Rp30 juta - Rp50 juta per bulan. Bahkan Bobobags telah berhasil mengekspor produk ke berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Autralia dan Inggris.
Bagi para pembaca yang ingin mendapatkan produk milik Bobobags yang sudah tersedia di Jakarta, Bandung dan Bali, produk tas anyaman tersebut bisa didapatkan melalui akun resmi Instagram @bobobags.id, @bobobags.bali, @bobobags.bdg, Shopee, Tokopedia serta Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jawa Barat.
Strategi Bisnis
Untuk strategi pengembangan bisnis, Bobobags memiliki beberapa strategi yang digunakan dalam jalannya usaha penjualan tas anyaman tradisional ini.
- Masih Kalah Dari Timor Leste dan Malaysia, Bos INA Akui Target Kelola Investasi US$200 Miliar Bisa Meleset
- 4 Film Bioskop Terbaru yang Bisa Ditonton Saat Libur Panjang Mei 2022
- One Way Diterapkan di Tol Kalikangkung hingga Cikampek pada 6-9 Mei, Ini Pembagian Waktunya
Strategi pertama ialah menggunakan digital marketing, dengan menggunakan media sosial Instagram melalui Instagram Ads. Hal ini dilakukan agar dapat mencakup pasar secara lebih luas dan tepat sasaran.
Strategi kedua yang digunakan adalah dengan bekerja sama dengan produk atau UMKM lainnya agar lebih memperluas jaringan dan cakupan pasar.
"Setelah itu baru kita coba collabs sama beberapa brand, biasanya per event seperti Lebaran, Natal, Imlek seperti gitu beberapa brand juga ngajuin collabs," tambah Irin.
Kemudian, strategi terakhir yang digunakan adalah dengan mengenalkan produk-produk Bobobags ke instansi pemerintahan, dengan berusaha mengikutsertakan Bobobags ke program-program yang berkaitan yang ada baik di pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah.