<p>Produk sayuran kangkung organik yang dibudidayakan lewat sistem akuaponik oleh Griya Muda Tani (GMT) / Dok. GMT</p>
De'Juragan

Kisah Sukses UMKM: Griya Muda Tani Raup Cuan dari Tren Sayur Organik

  • Berbekal ilmu pelatihan hidroponik yang didapatnya selama satu tahun di salah satu perkebunan, dan pelatihan pengolahan bahan organik selama empat bulan, dia berhasil meyakinkan kerabatnya untuk membentuk kelompok tersebut.

De'Juragan

Dewi Aminatuz Zuhriyah

JAKARTA – Berawal dari kekhawatiran minimnya minat generasi milenial menjadi petani, dan juga upaya mencari kegiatan berfaedah selama pandemi COVID-19, Abdi Suwito membentuk kelompok usaha Griya Muda Tani (GMT).

Melalui diskusi singkat tengah malam, pemuda asal Padang Sidempuan, Sumatra Utara, ini lantas mengajak kerabatnya untuk membentuk kelompok itu.

Berbekal ilmu pelatihan hidroponik yang didapatnya selama satu tahun di salah satu perkebunan, dan pelatihan pengolahan bahan organik selama empat bulan, dia  berhasil meyakinkan kerabatnya untuk membentuk kelompok tersebut.  

Bermodalkan Rp5 juta, Abdi bersama rekan-rekannya di GMT kemudian memulai kreasinya dengan sayuran kangkung. Sayuran ini ditanam dengan menggunakan metode akuaponik yang kini menjadi tren.

Produk sayuran kangkung organik yang dibudidayakan lewat sistem akuaponik oleh Griya Muda Tani (GMT) / Dok. GMT
Bebas Pestisida

Alasan lain GMT memilih akuaponik karena faktor keterbatasan lahan dan untuk menjaga kualitas kangkung yang dihasilkan. Apalagi di masa pandemi, banyak orang mulai sadar akan pentingnya menjaga asupan makanan sehat.

Abdi bersama kerabatnya di GMT menjaga kualitas kangkungnya dengan bebas pestisida dan terjaga tetap segar. Kelompok ini juga sering melakukan penyiraman demi menjaga kebersihannya. Pendekatan organik ini membuat kangkung GMT semakin banyak nutrisinya.

Tak hanya mengandalkan kualitas, kemasan yang rapi dan bersih pun membuat kangkung GMT mulai dikenal dan layak diterima konsumen.

Saat berbincang dengan reporter TrenAsia.com, Abdi mengaku produk kangkungnya dijual Rp5.000 per ikat. Dari penjualan tersebut GMT lantas mendapatkan keuntungan setiap bulan sekitar Rp500.000 hingga Rp1 juta.

Ke depan, Abdi mengatakan pihaknya akan fokus pada pengembangan varian sayur bebas pestisida.

Penasaran kan sama produk kangkung nya Griya Muda Tani. Langsung saja cek ke Instagram-nya @griyamudatani. (SKO)