De'Juragan

Kisah Sukses UMKM: Manfaatkan Lahan Kosong, Seorang Pria Ini Raup Untung hingga Rp15 Juta per Bulan dari Usaha Es Gayung

  • Minuman dingin memang menjadi salah satu minuman favorit bagi banyak orang dari berbagai kalangan usia. Sehingga tidak heran jika banyak UMKM yang menjadikan minuman dingin sebagai salah satu pilihan untuk usahanya, termasuk Reihan.
De'Juragan
Octavia Tunggal Dewi

Octavia Tunggal Dewi

Author

JAKARTA - Minuman dingin memang menjadi salah satu minuman favorit bagi banyak orang dari berbagai kalangan usia. Sehingga tidak heran jika banyak UMKM yang menjadikan minuman dingin sebagai salah satu pilihan untuk usahanya, termasuk Reihan.

Reihan, laki-laki yang kerap dipanggil Rei merupakan seorang laki-laki lulusan SMK Madrasah yang saat ini berusia 20 tahun. Awalnya Reihan ingin memanfaatkan lahan kosong di dekat rumahnya yang terbengkalai sia-sia untuk dijadikan lahan usaha. Sehingga pada akhirnya, munculah ide dari Reihan untuk membuka usaha Es Gayung.

Reihan mengaku bahwa ia menjadikan bisnis kuliner sebagai pilihannya karena menurutnya bisnis ini tidak bersifat musiman. Sehingga meminimalisir terjadinya kerugian.

Reihan juga menyebutkan alasannya memberi nama Es Gayung sangat sederhana. Minuman tersebut diberi nama Es Gayung karena diambil dengan menggunakan gayung. Produk minuman Es Gayung ini dirintis Rei sejak bulan Maret 2022.

Siapa sangka, usahanya tersebut mampu menarik hati para konsumen. Hingga akhirnya produk minuman Es Gayung milik Rei ini mulai terkenal di masyarakat.

Usaha Es Gayung milik Rei ini berlokasi di Jl. Seskoal dengan patokan Alfamidi, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Varian dari Es Gayung ini juga beragam, terdapat 15 varian rasa yang disediakan berbeda-beda setiap harinya. Diantaranya choco milo, strawberry, juice alpukat, taro jelly, cappuccino cincau, permen karet, dan lain-lain.

Harga per cup dari Es Gayung, hanya dibandrol dengan harga Rp5.000 rupiah saja untuk berbagai varian.

Melalui usaha Es Gayung ini, Rei mampu meraih pendapatan hingga Rp15 juta per bulan. Kini, Rei sudah memiliki dua karyawan yang membantunya.

Rei mengaku bahwa sebelumnya ia juga sudah memiliki pengalaman dalam melakukan usaha kuliner dengan gerobak keliling. Sehingga ia tidak terlalu terkejut dalam menjalankan bisnis usahanya saat ini.

Untuk proses pemasaran, Rei mengaku tidak terlalu kesulitan dalam memasarkan produknya karena masyarakat sudah banyak yang tahu. Untuk saat ini, Rei hanya memanfaatkan media sosial agar usahnya semakin dikenal di kalangan masyarakat.

Selain Es Gayung, Rei juga memiliki 8 usaha lain. Diantaranya yakni binis kucing, donut, baju, susu jahe merah, juice, sate bakar, risol, dan lain sebagainya.

Dalam proses pembuatan Es Gayung, Reihan menggunakan bubuk powder. Sebab menurutnya, tidak semua orang menyukai buah.

Reihan mengaku kendalanya dalam melakukan produksi Es Gayung ini yaitu terkadang merasa tidak bersemangat saat proses produksi. Salah satunya proses pembuatan jelly yang mengharuskannya untuk bangun pagi.

Reihan berharap usaha Es Gayung miliknya dapat terus berkembang dan membuka cabang baru. Saat ini, Reihan sudah memiliki rencana untuk membuka 5 cabang baru di titik yang berbeda-berbeda.