Kisah Sukses UMKM: Manfaatkan Sisa Bahan Jadi Cuan Lewat Frozen Food
JAKARTA – Makanan cepat saji yang dikenal dengan istilah frozen food kian digemari oleh pecinta kuliner. Pasalnya, jenis makanan yang satu ini memiliki kelebihan tahan lama dan tidak mudah basi. Sesuai namanya, frozen food biasa disimpan di dalam lemari es bersuhu dingin atau freezer. Dengan demikian, ia akan tetap beku sebelum dimasak. Cara penyajiannya pun […]
De'Juragan
JAKARTA – Makanan cepat saji yang dikenal dengan istilah frozen food kian digemari oleh pecinta kuliner. Pasalnya, jenis makanan yang satu ini memiliki kelebihan tahan lama dan tidak mudah basi.
Sesuai namanya, frozen food biasa disimpan di dalam lemari es bersuhu dingin atau freezer. Dengan demikian, ia akan tetap beku sebelum dimasak. Cara penyajiannya pun cukup simple, yakni hanya perlu digoreng atau dikukus. Bisa disesuaikan dengan petunjuk penyajian atau berdasarkan selera setiap orang.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Kebutuhan masyarakat modern akan makanan instan ini rupanya dilihat sebagai peluang oleh Vera Lukman. Menurutnya, selain tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menikmati frozen food, makanan ini juga praktis dan berkualitas.
Alhasil, ia mulai membangun bisnis bersama suaminya sebelum menikah, dengan hanya bermodalkan uang senilai Rp500.000 dan alat . Usaha awal tersebut dijalaninya dengan menjual aneka kue.
Seiring berjalannya waktu, mereka mencoba mendatangi sejumlah coffe shop untuk menawarkan cakes dan pastry buatannya. Setelah berkembang, ia pun memperluas bisnisnya dengan menjadi supplier beberapa toko roti tersebut.
Lahir Ide Membuat Frozen Meals
Lalu, kemunculan ide untuk menjual frozen meals muncul dari pengalamannya memasak. Saat membuat kue, sering kali ia mendapati banyak leftover yang tersisa sehingga ia terpaksa menyimpan sisa bahan tersebut di freezer.
Namun, ternyata setelah beberapa bulan disimpan di lemari pendingin, hidangan tersebut tetap enak.
“Bahkan tidak ada perubahan rasa,” ujarnya. Dari situlah, lahir Little Itali, merek dagang makanan yang ia beri tagline “Frozen meals ready to eat”.
Untuk usahanya yang satu ini, ia mengeluarkan uang Rp750.000 sebagai modal awal. Vera menjual frozen food ini di sebuah akun Instragram @little_itali. Jika tertarik membelinya, kamu hanya perlu menukar uang Rp28.000 dengan sekotak makanan beku buatan Vera.
Dalam jangka waktu satu bulan, ia pun mengaku bisa meraup keuntungan di atas Rp10 juta. Strategi pemasaran yang dijalaninya, yakni konsisten menyajikan konten yang menarik di Instagram.
Selain itu, ia juga memasang iklan menggunakan fitur Instagram Ads, Google Ads, dan review public figure untuk membangun value dari merek Little Itali. Terakhir, dengan mengembangkan varian produk sembari mencari investor, juga dilakukan Vera agar Little Itali bisa terus tumbuh dan berkembang.