Warung Murakabi Minggir
De'Juragan

Kisah Sukses UMKM: Murakabi Minggir, Bukan Warung Kelontong Biasa

  • Meski berlabel warung kelontong, Murakabi sudah menjadi destinasi wisata alternatif di Jogja lho.
De'Juragan
Chrisna Chanis Cara

Chrisna Chanis Cara

Author

JOGJA—Saat ini jamak ditemui anak-anak muda mendirikan kafe atau tempat nongkrong sebagai bisnis. Aktivitas ngopi dan hang out memang sedang nge-tren dan menjadi ceruk pasar tersendiri. Namun di Minggir, sebuah kecamatan di Sleman, Jogja, sekelompok anak muda justru mengelola warung kelontong yang jauh dari hingar bingar. 

Murakabi Minggir, begitu nama warung kelontong ini, tak sekadar menjual keperluan sehari-hari. Murakabi juga memberdayakan anak muda dan warga setempat untuk mengolah bahan pangan lokal. Nantinya beragam jenis produk olahan lokal itu dipasarkan melalui Murakabi. Warung dengan konsep joglo nan asri ini juga menjadi wadah distribusi hasil tani warga setempat. 

Meski berlabel warung kelontong, Murakabi sudah menjadi destinasi wisata alternatif di Jogja lho. Oktober 2021 lalu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesodibjo, juga mampir karena penasaran dengan “warunge Yu Sri”. Yu Sri adalah panggilan akrab bagi pengelola warung, entah itu lelaki maupun perempuan. 

Di Murakabi, pengunjung dapat menemukan produk khas warga seperti virgin coconut oil (VCO), beras merah, minyak kelapa, gula kelapa semut, serbuk cabai dan lain sebagainya. 

Warung yang mengusung visi “Mandiri, Lokal, Lestari” ini juga memiliki jajanan klethikan dan makanan tradisional seperti tempe koro, baceman, jamu sari gula asam dan panganan lokal lain. Pengunjung pun dapat menemui peralatan yang biasa dijual di warung desa seperti sapu, cobek, serbet dan sejenisnya.   

Murakabi kali pertama digagas Santi Ariestyowanti serta Singgih S. Kartono pada 2019. Kala itu konsep Murakabi menjadi salah satu instalasi di pameran seni Artjog. 

Instalasi Murakabi merekam fenomena masyarakat yang mulai tercerabut dari lokalitas mulai dari sandang, pangan maupun papan. Dua tahun kemudian, Warung Murakabi kemudian terealisasi di Dusun Planden, Sendangrejo, Minggir, Sleman, Jogja.         

Saat ini ada empat sosok yang berbagi tugas mengelola Warung Murakabi yakni Ida Mandalawangi, Asri Saraswati, Andhika Mahardika dan Suryo Seno Bimantoro. Semuanya adalah anak muda yang tak hanya memikirkan keuntungan dalam usaha, tapi juga menebar manfaat untuk lingkungan dan sesama. 

Tertarik berkunjung ke Murakabi Minggir? Warung ini buka setiap Senin-Kamis pukul 13.30- 17.00 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 09.30 - 17.00 WIB.