Nasi Liwet Mahkota Rasa / Dok. Mahkota Rasa
De'Juragan

Kisah Sukses UMKM: Nasi Liwet Mahkota Rasa, Spesial Sehat Tanpa Santan

  • Pada awalnya, modal Kang Dadan memulai bisnis ini hanya Rp70.000 yang berasal dari kantong pribadi. Seiring berjalannya waktu, Mahkota Rasa sudah kembali balik modal dan bahkan omzetnya kini berkisar antara Rp5 juta sampai Rp10 juta per bulan!

De'Juragan

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Ragam olahan nasi di Indonesia sangatlah banyak, mulai dari Sabang sampai Merauke hampir semua memiliki olahan nasi khas daerahnya masing-masing. 

Selain karena nasi merupakan makanan pokok Indonesia, perbedaan ini juga berasal dari proses memasaknya. Salah satu yang banyak digunakan ialah teknik liwet.

Proses ngeliwet sendiri merupakan teknik memasak nasi dengan cara mencampur beras dan air, bisa air putih ataupun air santan, dalam satu tempat khusus. Tempat tersebut bisa ketel, kastrol, atau dandang dan dimasak di sana hingga matang, sama seperti prinsip rice cooker di zaman moderen. 

Namun, ngleiwet juga identik dengan memasukkan bumbu seperti daun salam dan garam ke dalam nasi dan air yang sedang dimasak. 

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang diangkat kali ini adalah Nasi liwet dari Mahkota Rasa. Nasi liwet ini cukup berbeda karena tidak memakai santan sama sekali.

Kang Dadan, pendiri Nasi Liwet Mahkota Rasa / Dok. Mahkota Rasa

Di balik keunikan Nasi Liwet Mahkota Rasa, ada sosok bernama Kang Dadan yang merupakan sang pendiri usaha kuliner ini. Berlatar belakang seorang marketing otomotif yang memiliki hobi mengolah makanan, Kang Dadan pun merasa mantap untuk menggiati hobinya dan kini telah sukses menciptakan Mahkota Rasa. 

“Berawal dari ide saya ingin punya usaha sendiri. Saya resign dari pekerjaan rutin saya sebagai marketing otomotif terjun ke usaha kuliner karena pada saat itu saya berpikir dunia kuliner suatu usaha yang menjanjikan untuk ke depannya. Itu ketertarikan saya sehingga saya berani ambil keputusan resign,” kata Dadan saat berbincang dengan TrenAsia.com beberapa waktu lalu.

Pada awalnya, modal Kang Dadan memulai bisnis ini hanya Rp70.000 yang berasal dari kantong pribadi. Seiring berjalannya waktu, Mahkota Rasa sudah kembali balik modal dan bahkan omzetnya kini berkisar antara Rp5 juta sampai Rp10 juta per bulan!

Kunci pemasaran Mahkota Rasa, kata Kang Dadan, bermodalkan penggunaan media sosial dan relasi pribadinya. 

“Saya akan buat memperluas jaringan pemasaran di samping menambah sarana fasilitas buat produksi dan menyerap lapangan kerja,” tambah dia.

Nasi Liwet Mahkota Rasa

Ilustrasi beras / Istimewa

Mahkota Rasa menyediakan dua jenis makanan yaitu mi ayam pangsit dan nasi liwet. Primadonanya tentu saja, nasi liwetnya yang dibuat tanpa santan.

Spesialnya lagi, Kang Dadan turun tangan langsung memasak sendiri nasi liwet, menata kemasan, hingga mengantarkannya langsung ke pelanggan.  Dengan kerja keras dan kualitasnya, Nasi Liwet Mahkota Rasa kini sudah menjadi langganan beberapa kantor.

Bermarkas di Sawangan, Depok, Jawa Barat, pemesanan nasi liwet bisa dilakukan H-1 sebelum acara. Adapun harga yang ditawarkan Nasi Liwet Mahkota Rasa berkisar antara Rp10.000 sampai Rp280.000.