sukondang
De'Juragan

Kisah Sukses UMKM: Sukondang, Susu Pasteurisasi Sehat untuk Penjaga Imun

  • JAKARTA – Di masa pandemi COVID-19, kesehatan menjadi prioritas nomor satu saat ini. Tak terelakkan, kebutuhan asupan gizi yang cukup dan seimbang menjadi kebut
De'Juragan
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Di masa pandemi COVID-19, kesehatan menjadi prioritas nomor satu saat ini. Tak terelakkan, kebutuhan asupan gizi yang cukup dan seimbang menjadi kebutuhan semua orang, salah satunya susu.

Kondisi inipun ditangkap sebagai peluang hingga akhirnya melahirkan Sukondang. 

Kisah usaha mereka berawal dari Ruli yang memiliki latar belakang sebagai seorang peternak sapi. Hingga akhirnya mereka mulai membagi tugas masing-masing seperti riset mengenai produk, suply chain, operasional, dan potensi pasar. 

“Setelah riset dilakukan didapatlah kesimpulan bahwa usaha ini sangat potensial untuk dikembangkan,” ujar Ruli pada TrenAsia.com

Bersama Ade, Fauzi dan  Helmi,  dan Ruli mereka kemudian melahirkan Sukondang.  Nama Sukondang merupakan kepanjangan dari  bahasa Jawa yakni Susu Seko Kandang, yang berarti susu dari kendang. 

Awalnya, dari modal patungan sebesar Rp3 juta, Sukondang mulai dipasarkan. Produksi pertama pun hanya sebanyak 20 liter dan dijual ke orang terdekat. Namun, kini produksi sudah mencapai 200 liter dan jangkauan pasar sudah melebar ke masyarakat luas.

Menarik bukan? Buat Anda yang penasaran dengan susu sapi segar langsung dari kandang, bebas pengawet, dan bebas pemanis buatan, bisa cek akun Instagram di @sukondang. 

Produk Sukondang saat ini ditawarkan mulai dari Rp8.000 hingga Rp29.000 untuk kemasan mulai dari 250 ml sampai 1 liter. Sukondang memiliki 7 varian, yaitu Plain, Full Cream, Almond,  Banana, Taro, Chocolate, dan Matcha. 

Ke depan, Sukondang juga berencana merilis produk yogurt dan es krim. Jika ingin mencobanya, Sukondang bisa dipesan terlebih dahulu dari Senin-Jumat (terakhir pukul 18.00 WIB) untuk kemudian diproduksi pada Sabtu dan siap dikirim ke konsumen pada Minggu.

Ruli menjelaskan, omzetnya per bulan saat ini berada di bawah Rp500.000. “Ke depan ingin melangkapi izin edar BPOM agar pasar produk kami lebih luas lagi,” tambah dia.

Selain itu, Ruli dan tiga kawannya ingin memperluas produk ke seluruh kota besar yang ada di Pulau Jawa. Caranya dengan merangkul peternak sapi perah lebih banyak lagi untuk dijadikan supplier bahan baku susu segar agar dapat bersaing dengan merek besar yang sudah ada di pasaran. 

Skondang merupakan susu pasteurisasi yang memiliki tiga  manfaat lebih dibandingkan dengan jenis susu lainnya. 

1. Nilai gizi lebih baik

Pasteurisasi adalah metode sterilisasi susu dengan cara memanaskan susu dengan suhu yang rendah. Metode ini ditemukan pada 1865 oleh seorang Prancis bernama Pasteur.

Susu pasteurisasi disterilkan dengan pemanasan pada suhu 72-85 derajat celcius selama 10-15 detik. Tujuannya untuk mengurangi jumlah organisme yang bisa menjadi penyebab penyakit dan memperlambat pertumbuhan mikroba susu. 

Meski begitu, susu pasteurisasi harus segera diminum, karena tidak bertahan lama dan perlu disimpan dalam lemari es agar bisa digunakan dalam waktu lama.

Cara pasteurisasi membuat zat gizi yang rusak jadi lebih sedikit, pasteurisasi tak membunuh seluruh mikroorganisme dalam susu, melainkan ditujukan untuk membunuh beberapa kuman dan membuat sebagian enzim tidak aktif.

2. Meminimalisir risiko terkena penyakit

Karena susu pasteurisasi bebas dari kuman berbahaya membuat kecil kemungkinan risiko untuk terkena penyakit.

3. Fortifikasi pada susu

Fortifikasi adalah proses penambahan mikronutrien. Tujuannya untuk memperbaiki beberapa zat gizi penting yang mungkin berkurang karena proses pemanasan pada susu pasteurisasi.