Ilustrasi polusi di kawasan Jakarta
Finansial

Klaim Asuransi Kesehatan untuk Penyakit ISPA Meningkat Akibat Polusi Udara

  • AAJI mengamati bagaimana penyakit ISPA menjadi penyebab klaim asuransi yang terus meningkat saat semester I-2023.

Finansial

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Polusi udara di DKI Jakarta yang semakin ekstrem mempengaruhi tren klaim asuransi kesehatan untuk penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon mengungkapkan, dalam pelaporan klaim dari para anggota asosiasi, belum ada data yang disampaikan secara detil mengenai jumlah klaim untuk penyakit ISPA tersebut.

Akan tetapi, AAJI mengamati bagaimana penyakit ISPA ini menjadi penyebab klaim asuransi yang terus meningkat saat semester I-2023.

Budi pun mengatakan, ISPA itu sendiri memang masuk ke jajaran top 15 untuk penyebab klaim asuransi kesehatan, namun posisinya agak berada di bawah jajaran kemudian sempat naik ke posisi keempat menjelang akhir 2022.

"Tahun ini (ISPA) menjadi penyebab klaim nomor satu, dan tidak hanya itu, penyakit saluran pernapasan bagian bawah yang sebelumnya tidak muncul di top 15, sekarang sudah masuk. Asma juga yang tadinya tidak muncul sekarang muncul di top 15," kata Budi pada konferensi pers paparan kinerja industri asuransi jiwa semester I-2023, Kamis, 24 Agustus 2023.

Ketua Bidang Marketing dan Komunikasi AAJI Novita Rumngangun mengatakan, klaim secara keseluruhan, baik untuk kesehatan maupun jiwa, memang mengalami penurunan.

Pada semester I-2023, industri asuransi jiwa telah tetelah membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp79,44 triliun, yang mana angkanya menurun 5,3% secara year-on-year (yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Akan tetapi, pembayaran klaim kesehatan mengalami lonjakan hingga 35,3% secara tahunan pada semester I-2023.

Jika diperinci, total klaim kesehatan untuk kategori perseorangan meningkat 36,1% ke angka Rp5,89 triliun dari Rp4,33 triliun. Sementara itu, klaim kesehatan kumpulan meningkat 33,9% menjadi Rp3,5 triliun.

"Kita secara keseluruhan tidak memiliki angka yang jelas untuk dibagikan (klaim penyakit ISPA) dari masing-masing perusahan, tapi memang terjadi tren peningkatan dari ISPA itu sendiri," kata Novita.

Novita pun menyampaikan, melalui Chief Operating Officer (COO) forum, para anggota asosiasi tengah mengupayakan berbagai program untuk menanggulangi agar kenaikan klaim kesehatan akibat penyakit ISPA ini tidak berdampak kepada melonjaknya nilai premi yang pada gilirannya akan berimbas kepada industri keseluruhan.

Polusi Udara di Jakarta

Pembahasan mengenai polusi udara sedang hangat belakangan ini di Indonesia. Terlebih, Jakarta sebagai ibu kota negara sempat mencatatkan sebagai kota paling tercemar di dunia versi data IQAir.  Tidak main-main, peringkat itu mengalahkan sejumlah kota besar dunia seperti Dubai, Lahore, Baghdad, Dhaka, Delhi, bahkan Beijing.

Tentu saja peringkat tersebut membuat kekhawatiran warga Jakarta terlebih dengan penyakit pernafasan. Dikutip dari CNA Selasa 22 Agustus 2023, banyak warga Jakarta yang mengeluhkan anak-anaknya mengalami sakit dengan gejala yang sama yakni batuk dan pilek.

Lebih dari itu, penelitian menyebutkan ternyata polusi udara juga dapat membuat manusia alami resistensi antibiotik. Pada tahun 2019, tercatat resistensi antibiotik menyebabkan sekitar 1,27 juta kematian dini seperti dilansir Health News.

Menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), resistensi antibiotik telah meningkat secara global di seluruh belahan dunia dan dianggap sebagai salah satu ancaman paling serius bagi kesehatan global dan keamanan pangan.