Pelaksanaan vaksinasi di Bintaro Plasa, Jakarta. Masyarakat umum mulai 24 Januari 2023 bisa melakukan vaksinasi booster kedua secara mandiri. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional & Dunia

KLB Batuk Rejan Nongol di Malang, Masyarakat Diminta Lengkapi Imunisasi

  • Meningkatnya jumlah kasus Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap PD3I dengan memberikan imunisasi kepada anak-anak mereka.

Nasional & Dunia

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - Meningkatnya jumlah kasus Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap PD3I dengan memberikan imunisasi kepada anak-anak mereka. 

Salah satu contohnya adalah pertusis, yang setelah beberapa tahun tanpa kasus, pada pertengahan tahun 2023 telah terkonfirmasi enam kasus pertusis di Kota Malang, sehingga menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Pertusis.

Dokter spesialis anak di RSUD Kota Malang, dr. Husnul Asariati, Sp.A., M.Biomed, menjelaskan bahwa PD3I adalah penyakit-penyakit infeksi yang dapat dihindari melalui pemberian imunisasi. Ia menyebutkan bahwa pemberian imunisasi dapat mencegah munculnya penyakit tersebut, mulai dari tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, campak, rubella, pneumonia, hingga rotavirus yang menyebabkan diare.

PD3I bahkan juga bisa menyerang siapa saja, tapi anak-anak adalah golongan yang lebih rentan tertular daripada orang dewasa. Oleh karena itu, anak-anak harus lebih terlindungi caranya dengan memberikan imunisasi. Apalagi, akibat adanya pandemi COVID-19, cakupan imunisasi jadi menurun sehingga menyebabkan penyakit-penyakit mengalami peningkatan. Menurut dr. Husnul, angka penyakit yang melonjak tinggi adalah pertusis atau batuk rejan, campak, dan difteri terutama di Jawa Timur.

“Kalau sekarang yang angkanya melonjak tinggi adalah pertusis (batuk rejan), kemudian campak juga mulai banyak, difteri juga masih banyak terutama Jawa Timur,” ungkap dr. Husnul seperti yang dikutip TrenAsia.com pada Kamis, 3 Agustus 2023.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Kota Malang mengalami penurunan ketika pandemi COVID-19. Pada tahun 2019, cakupan IDL mencapai 96,29 persen. Sedangkan pada tahun 2020 turun menjadi 85,72 persen dan semakin turun menjadi 74,51 persen pada tahun 2021.

Ketika 2022, cakupan IDL sudah mulai meningkat di angka 85,88 persen karena didukung dengan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Sedangkan untuk semester pertama di tahun 2023 ini capaian imunisasi lengkap masih mencapai 42,28 persen.

Anak dengan status imunisasi lengkap tidak langsung menjadikannya kebal penyakit. Anak dengan status imunisasi lengkap masih memiliki risiko terkena PD3I, tapi dampak yang ditimbulkan akan jadi lebih ringan dan tidak berlangsung lama karena tubuh memiliki daya tahan yang baik.

Selain melakukan imunisasi, perlu dilakukan upaya penunjang lainnya agar terhindari dari PD3I, seperti menjaga asupan gizi, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dan menerapkan protokol kesehatan lainnya seperti menerapkan etika saat batuk dan memakai masker ketika sakit.