<p>Kilang minyak PT Pertamina (Persero) di Cilacap, Jawa Tengah. / Twitter @enamkosongsatu</p>
Industri

KLHK: Kualitas Air dan Udara Masih Aman di Sekitar Kilang Cilacap yang Terbakar

  • Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan kualitas air dan udara di wilayah Kabupaten Cilacap masih dalam ambang batas wajar dan aman.

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan kualitas air dan udara di wilayah Kabupaten Cilacap masih dalam ambang batas wajar dan aman. Hal ini terkait dengan peristiwa kebakaran tangki di area 39 Kilang Pertamina Cilacap pada Jumat, 11 Juni 2021.

Pemantauan air dan udara ini dilakukan selama 24 jam dengan parameter particulate matter (PM) 2,5. Artinya, partikel udara yang terdeteksi berukuran lebih dari 2,5 mikrometer.

“Hasilnya, tidak ditemukan gas berbahaya bagi masyarakat,” ungkap Staff Bagian Ditjan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Surya Anggara Widarto dalam keterangan tertulis, Kamis, 17 Juni 2021.

Terdapat empat titik lokasi yang menjadi objek pemantauan, yakni Kelurahan Kutawaru Banjaran, Kelurahan Donan Karang Suci, Kelurahan Donan dan Jalan Rinjani, serta Kelurahan Sidanegara.

Surya menambahkan, pihaknya juga memantau air sumur warga, tambak, dan sungai bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap. Dari visual kondisi air, ia menyatakan kondisinya masih baik, sesuai parameter dari DLH dalam rentang baku mutu.

Sementara itu, Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina RU IV Cilacap Hatim Ilwan mengungkapkan monitoring ketat kualitas air dan udara ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi keluhan masyarakat dan potensi isu lingkungan pascainsiden kebakaran tangki.

“Tim emergency kilang Pertamina Cilacap sebelumnya juga mengundang tim Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI), serta bekerja sama dengan Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB untuk memantau kualitas udara,” ujarnya.

Dengan pengambilan data permodelan ini, pihaknya mengaku dapat mengetahui sejauh mana peristiwa kebakaran tersebut berdampak pada kualitas udara dan air tanah.

Sebagai informasi, Kilang Cilacap merupakan satu dari enam Kilang Pertamina dengan kapasitas pengolahan 270.000 barel per hari.

Kilang ini memiliki sekitar 200 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta bahan bakar minyak (BBM) hasil pengolahan minyak mentah.

Kilang Cilacap juga bernilai strategis karena memasok 44% kebutuhan bahan bakar minyak nasional dan 75% di pulau Jawa.

Selain itu, kilang ini merupakan satu-satunya kilang di Tanah Air yang memproduksi aspal dan base oil. (LRD)