KNKT Terjunkan TIM Investigasi Adu Banteng KA Turangga dan Bandung Raya
- Tabrakan adu banteng antara KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya menyebabkan tiga orang meninggal dunia.
Transportasi dan Logistik
JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) diketahui tengah membentuk tim investigasi untuk menelusuri penyebab kecelakaan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya di km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, dalam upaya ini menerjunkan 3 tim investigasi yang berlangsung pada 5 Januari 2024 hingga 8 Januari 2024.
"Kami sedang melakukan pengumpulan data dan informasi faktual, termasuk keterangan para saksi sambil menunggu hasil investigasi dari investigator," katanya dalam keterangan resmi pada Jumat, 5 Januari 2024.
- Paling Top! 2 Direktur Bank Mandiri Ini Sukses Raih Apresiasi Bergengsi Sepanjang 2023
- Profil Anisha Dasuki dan Ariyo Ardi, Moderator Debat Ketiga Capres 2024
- Transaksi E-Commerce 2023 Tembus Rp533 Triliun, Terus Naik dalam 3 Tahun
Soerjanto mengatakan, KNKT akan melakukan analisis menyeluruh terhadap faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian kecelakaan serta melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait.
Saat ini KNKT belum dapat memberikan keterangan terkait apa penyebab kecelakaan yang menewaskan tiga orang tersebut. Selama proses pendidikan knkt akan memberikan pembaruan secara berkala kepada masyarakat untuk memastikan peningkatan keselamatan kereta api Indonesia
Soerjanto mengungkapkan, ia menyampaikan turut berduka cita kepada keluarga korban dan para penumpang agar segera cepat pulih.
Sebelumnya, tabrakan adu banteng antara KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya menyebabkan tiga orang meninggal dunia. Ketiga korban tersebut telah dievakuasi dari lokasi kejadian. Dua orang korban merupakan masinis dan asisten masinis yang berdinas KA Commuterline Bandung Raya. Sedangkan seorang korban lainnya merupakan pramugara KA Turangga.
“Korban yang berhasil dievakuasi merupakan awak kereta api. Ketiga korban yakni masinis, asisten masinis Commuterline dan pramugara KA Turangga,” kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo dalam keterangannya, Jumat 5 Januari 2024. Evakuasi terhadap para korban tersebut dilakukan oleh tim gabungan dari unsur Basarnas,TNI/Polri, dan PT KAI.
Dalam keterangan tertulisnya, Kabid Humas Polda Jabar tersebut menyebut identitas masing-masing korban meninggal yaitu masinis KA Commuterline Bandung Raya atas nama Julian Dwi setiono beserta asistenya bernama Ponisan. Adapun identitas pramugara KA Turangga yang turut menjadi korban insiden naas tersebut yaitu atas nama Andrian berusia 22 tahun.
Jumlah korban meninggal dunia tersebut bertambah setelah sebelumnya hanya dilaporkan dua orang saja. Adapun korban lainnya sebanyak 28 mengalami luka-luka telah dilarikan dan dievakuasi ke RSUD Cicalengka. Selain itu diketahui kondektur KA Commuterline Bandung Raya dikabarkan dalam kondisi tidak sadarkan diri.