Koalisi Laut Merah Pimpinan Amerika Retak
- Spanyol, Italia, dan Perancis telah menolak kapal-kapal mereka berada di bawah komando Angkatan Laut Amerika ketika dikerahkan sebagai bagian dari operasi keamanan.
Dunia
JAKARTA-Operasi Prosperity Guardian (Penjaga Kemakmuran) pimpinan Amerika untuk mempertahankan pelayaran melalui Laut Merah menunjukkan retakan besar. Pada saat yang sama serangan drone terhadap kapal-kapal komersial tampaknya telah menyebar jauh dari pantai Yaman hingga perairan India.
Pentagon sebelumnya mengatakan sebanyak 20 negara telah setuju untuk mengambil bagian dalam koalisi keamanan angkatan laut multinasional. Dan beberapa dari peserta tersebut tidak ingin disebutkan namanya.
Salah satu masalah terbesarnya adalah dari 20 negara tersebut, hanya sebagian kecil yang akan memasok kapal atau aset besar lainnya untuk membantu operasi tersebut. Bahkan banyak yang hanya mengirimkan segelintir personel saja. Masalah semakin besar karena Spanyol, Italia, dan Perancis telah menolak kapal-kapal mereka berada di bawah komando Angkatan Laut Amerika ketika dikerahkan sebagai bagian dari operasi keamanan.
Sebagaimana dilaporkan Reuters Sabtu 23 Desember 2023, Spanyol menyatakan mereka hanya akan menyetujui operasi yang dipimpin NATO atau Uni Eropa. Sementara fregat Italia Virginio Fasan masih akan dikerahkan ke wilayah tersebut, tetapi tidak akan dilakukan sebagai bagian dari Operasi. Di bagian lain Prancis masih akan berpartisipasi, namun tidak akan mengizinkan kapal-kapalnya berada di bawah komando Amerika.
- Cegah Terbentuknya Batu Ginjal, Kenali Penyebabnya
- Liburan ke Taman Pracima, Jangan Lupa Cicipi Kuliner Khas Mangkunegaran
- Mengenal Hipotermia, Ancaman Nyawa saat Cuaca Dingin
Ini adalah masalah besar karena negara-negara yang semuanya merupakan anggota NATO ini memiliki kapal-kapal berkemampuan tinggi terutama dalam pertahanan udara. Aset yang sangat diperlukan untuk melawan serangan rudal dan drone.
Di bagian lain ancaman terhadap pelayaran meluas jauh melampaui Bab el-Mandeb dan sekitarnya. Pada Sabtu 23 Desember 2023 sebuah kapal tanker berbendera Liberia M/V Chem Pluto yang memiliki hubungan dengan Israel ditabrak oleh sebuah drone saat berlayar di Samudera Hindia. Sekitar 200 km ke arah barat daya kota pelabuhan Veraval di India.
Mengutip Ambrey, seorang kontraktor keamanan yang menyediakan penjaga bersenjata dan layanan lainnya untuk kapal komersial ABC News melaporkan, drone tersebut terjebak di buritan kapal dan api pun menyala. Beruntung api akhirnya berhasil dipadamkan tanpa melukai awak kapal.
Kapal mengalami kerusakan struktural dan terisi air akibat serangan tersebut. Kapal tersebut sedang dalam perjalanan dari Arab Saudi ke India ketika serangan terjadi. Angkatan Laut India menanggapi panggilan darurat kapal tersebut dengan pesawat patroli maritim dan kapal perang.
Veraval berjarak sekitar 3000 km dari pantai Yaman. Serangan ini lebih jauh dibandingkan serangan sebelumnya terhadap pelayaran yang dilakukan oleh Houthi. Ada kemungkinan bahwa kemampuan baru akan diterapkan. Namun hal tersebut memerlukan konektivitas man-in-the-loop satelit. Sesuatu yang lebih kompleks dibandingkan apa pun yang pernah terlihat digunakan di masa lalu.
Iran memiliki armada kapal yang semakin besar yang mampu. Atau dirancang serta diadaptasi secara khusus, untuk meluncurkan drone dengan kompleksitas yang semakin meningkat. Terutama jenis serangan satu arah jarak jauh.
Turunan Shahed-136 yang memiliki kemampuan man-in-the-loop memungkinkan mereka mengenai target bergerak telah digunakan dalam serangan ini, di antara jenis serangan lainnya. Namun, serangan-serangan tersebut memerlukan pengontrol yang berada dalam jarak pandang drone. Mereka akan berada di pantai jika targetnya tidak terlalu jauh untuk dilihat. Atau dalam kasus seperti ini, sebuah kapal yang berada di area umum yang sama dengan sasaran drone.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih Adrienne Watson dikutip CBS News mengatakan pihaknya tahu Iran sangat terlibat dalam perencanaan operasi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah. “Hal ini konsisten dengan dukungan material jangka panjang Iran dan dorongan terhadap tindakan destabilisasi Houthi di wilayah tersebut,” katanya.
Jika Iran berencana untuk terjun lebih langsung ke dalam operasi-operasi semacam ini maka akan menjadi peningkatan besar-besaran. Hal ini juga akan membuat lalu lintas angkatan laut menjadi jauh lebih sulit. Ujung utara Samudera Hindia merupakan tempat yang sangat luas. Hal ini terutama benar mengingat militer Amerika dan koalisinya yang reyot belum dapat melakukan pengamanan . Bahkan dalam batasan yang relatif ketat di Bab el-Mandeb dan sekitarnya