Koalisi Pemerintahan Jerman Berselisih karena Krisis Anggaran
- Krisis anggaran muncul bulan lalu ketika Mahkamah Konstitusi memblokir realokasi 60 miliar euro dana darurat pandemi yang tidak digunakan untuk proyek-proyek iklim, membuat perencanaan keuangan pemerintah menjadi kacau.
Dunia
JAKARTA - Mitra koalisi Jerman akan meningkatkan upaya untuk menemukan cara menutup lubang 17 miliar euro (US$18,3 miliar) dalam anggaran tahun depan setelah gagal menyelesaikan krisis dalam semalam. Hal ini meningkatkan ketidakpastian tentang rencana keuangan di ekonomi terbesar Eropa itu.
Kegagalan pembicaraan krisis antara para pemimpin koalisi sebelum hari Rabu 6 Desember 2023 berarti kecil kemungkinan parlemen akan menyetujui anggaran tahun 2024 pada akhir tahun, meninggalkan rencana pengeluaran
Kanselir Sosial Demokrat (SPD) Olaf Scholz, Wakil Kanselir Partai Hijau Robert Habeck dan Menteri Keuangan Christian Lindner dari Partai Demokrat Bebas (FDP) yang konservatif secara fiskal, berharap mendapatkan kesepakatan semalam untuk diajukan ke kabinet pada hari Rabu waktu setempat.
- Sambut Libur Nataru, Garuda Indonesia Siapkan 1,89 Juta Kursi
- Pewaris Grup Astra Tadah Dividen Interim Tower Bersama (TBIG) Rp1,78 Miliar
- 7 Negara Surga Belanja Fesyen Bermerek, Banting Harga Hingga 30 Persen
Namun, sumber koalisi mengatakan kepada Reuters, hanya sedikit kemajuan yang dicapai dalam semalam dan partai-partai tersebut masih berjauhan. “Anggaran tidak akan dibahas di kabinet hari ini,” kata wakil pemimpin Partai Hijau, Ricarda Lang, kepada Bavarian radio, dikutip dari Reuters, Rabu.
Krisis anggaran muncul bulan lalu ketika Mahkamah Konstitusi memblokir realokasi 60 miliar euro dana darurat pandemi yang tidak digunakan untuk proyek-proyek iklim, membuat perencanaan keuangan pemerintah menjadi kacau.
Yang dipertaruhkan adalah pendanaan untuk otoritas lokal, bisnis, dan negara bagian federal dan semakin lama perselisihan berlangsung, semakin besar ketidakpastiannya.
Dilema Batas Utang
Pertanyaan utamanya adalah apakah akan mencabut batas pinjaman baru bersih yang diberlakukan sendiri oleh Jerman pada tahun 2024, sebuah langkah yang sangat ditentang oleh Lindner.
Dia menyerah kepada tekanan untuk menangguhkan batasan tersebut, yang dikenal sebagai debt brake/rem utang, untuk tahun ini setelah putusan mahkamah konstitusi. Namun pada hari Selasa dia mengulangi keberatannya untuk melakukannya selama lima tahun berturut-turut, dengan menyatakan bahwa hal itu tidak boleh menjadi kebiasaan.
Untuk menangguhkan rem utang, pemerintah dapat mengumumkan situasi darurat, seperti pandemi virus corona atau lonjakan harga energi akibat invasi Rusia ke Ukraina, dan parlemen harus menyetujuinya. “Anda tidak dapat membuat situasi darurat menjadi situasi normal,” ujar Lindner kepada ARD.
Rem utang tertanam dalam konstitusi Jerman dan membatasi defisit publik hingga 0,35% dari produk domestik bruto. Lindner juga menentang kenaikan pajak dan ingin menutup kesenjangan anggaran terutama melalui pemotongan pengeluaran—suatu pendekatan yang secara mendasar berbeda dengan SPD dan Partai Hijau.
Partai Hijau ingin tetap berpegang pada proyek iklim investasi dan memastikan transformasi Jerman menjadi ekonomi hijau. Scholz, yang akan menghadapi anggota partai pada konferensi akhir pekan, enggan menyetujui pemangkasan pengeluaran untuk tunjangan kesejahteraan, seperti gaji pengangguran, yang disukai FDP.
Perselisihan anggaran telah meningkatkan ketegangan dalam koalisi tiga arah yang sudah kurang harmonis, dan jajak pendapat menunjukkan pemenang besar dari krisis ini adalah oposisi konservatif dan sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD).
Jika tidak ada kesepakatan yang tercapai, koalisi bisa runtuh, tetapi sebagian besar pengamat mengatakan adalah kepentingan semua pihak untuk menuntaskan kesepakatan dan tetap berkuasa.
- Proyeksi Ekonomi Indonesia 2024: INDEF Prediksi Pertumbuhan 4,8 Persen
- Klan Hartono Pemilik Grup Djarum Cuan Rp181 Miliar dari Dividen TOWR
- Dorong Usaha Kecil, PaDi UMKM Beri Akses Pembiayaan hingga Rp2 Miliar
Lang dari Partai Hijau mengatakan keputusan politik akan dibuat segera dan koalisi harus menuntaskan kompromi untuk menghindari krisis pemerintahan yang lebih luas.
Selama kedua belah pihak terus berbicara, anggaran sementara dapat dimulai untuk tahun depan sampai kesepakatan tercapai. Ini terjadi secara teratur setelah pemilihan federal diadakan tetapi sebelum anggaran disepakati.