<p>Ilustrasi KoinWorks / Dok. KoinWorks</p>

KoinWorks Bangkit Menuju Profit di Penghujung Tahun 2020

  • Nilai kredit bermasalah (non performing loan/NPL) KoinP2P hingga September juga terpantau masih terjaga di kisaran 1%-1,14%. Di sisi lain, tingkat keberhasilan bayar pada hari ke-90 (TKB90) berada di level 97,09%.

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Perusahaan super financial app PT Lunaria Annua Teknologi alias KoinWorks optimistis akan segera mencapai target profitabilitas bisnisnya pada akhir tahun 2020 ini.

CEO & Co-founder KoinWorks Benedicto Haryono mengatakan, pandemi COVID-19 membuat KoinWorks melakukan penyesuaian strategi dalam menjaga kinerja dan performa bisnis.

Beberapa rencana dan target perusahaan pun mengalami penundaan, salah satunya adalah menjadi perusahaan startup fintech yang meraih profit.

“Dengan berbagai langkah tersebut, menuju akhir tahun 2020 ini KoinWorks optimistis dapat perlahan tapi pasti mendekati target profitabilitas bisnis dari ragam produk finansial yang kami tawarkan untuk pengguna di super financial app,” ujarnya di Jakarta, Kamis 5 November 2020.

Optimisme KoinWorks ini pun bukan tanpa alasan. Memulai bisnisnya sebagai fintech P2P lending di sektor produktif sejak 2016, layanan pembiayaan produktif melalui KoinP2P saat ini masih menjadi penyumbang penghasilan terbesar bagi KoinWorks.

Kinerja Perusahaan

Sedangkan nilai kredit bermasalah (non performing loan/NPL) KoinP2P hingga September juga terpantau masih terjaga di kisaran 1%-1,14%. Di sisi lain, tingkat keberhasilan bayar pada hari ke-90 (TKB90) berada di level 97,09%.

Sepanjang tahun 2020 ini, tercatat permintaan akan pembiayaan produktif melalui KoinBisnis dilakukan oleh lebih dari 30.000 pelaku UKM dengan akumulasi total penyaluran hingga Rp2,5 triliun.

Selain itu, KoinP2P juga mencatat tingkat pengembalian positif lebih dari 70% untuk 10% portfolio pinjaman yang selama pandemi mendapatkan program restrukturisasi.

Jika dibandingkan dengan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai rata-rata TKB90 industri fintech lending yang tercatat 91.73%, angka TKB90 KoinP2P juga dapat dikategorikan baik.

Dari sisi produk pengembangan asset, KoinWorks mencatat adanya sedikit pergeseran perilaku pengguna. Terlihat bahwa pengguna lebih memilih melakukan diversifikasi aset kepada produk yang cenderung lebih aman dan stabil seperti emas, obligasi dan surat utang negara.

Selain itu, pengguna juga melakukan pemanfaatan pendanaan melalui fitur KoinRobo yang memiliki tingkat pengembalian hingga 100% selama periode 2020.

Pendana yang melakukan diversifikasi ke lebih dari 100 pinjaman pada produk KoinP2P juga diketahui masih menerima imbal hasil mulai dari 14 – 20% per tahun.

Produk Baru Diterima Pasar

Beberapa lini produk yang tahun ini KoinWorks luncurkan juga menunjukan sentimen positif dalam hal kontribusinya pada pendapatan dan profitabilitas KoinWorks ke depannya.

Hal ini terlihat dari terus meningkatnya ketertarikan pengguna untuk melakukan pengembangan asetnya melalui produk diversifikasi aset lain seperti KoinGold dan KoinBond.

Pada KoinGold misalnya, pertumbuhan pengguna yang tertarik melakukan jual-beli emas online meroket hingga 178% dan pertumbuhan transaksi hingga 300%.

Sedangkan di KoinBond sendiri, dalam dua kali partisipasi perdana KoinWorks di periode penawaran surat utang dan obligasi negara dari pemerintah, pengguna KoinWorks mulai melakukan transaksi dengan rata-rata pembelian Rp8 juta hingga Rp10 juta.

Tak hanya itu, lanjut Benedicto, pihaknya juga melakukan berbagai inisiatif termasuk efisiensi dalam hal operasional usaha, baik untuk internal maupun dalam hubungan dengan pengguna.

Ia memberikan contoh bahwa KoinWorks memfokuskan pemasaran secara organik serta melakukan pendampingan secara intensif pada penggunanya.

“Untuk peminjam pelaku UKM sendiri, KoinWorks merespon situasi pandemi dengan cukup cepat di awal berkembangnya. Sehingga sektor dan pelaku UKM yang berpotensi terdampak langsung pandemi dapat segera di mitigasi dan diberi kesempatan untuk melakukan restrukturisasi,” kata Benedicto.