<p>Petugas mengambil sampel darah warga yang mengikuti Mobile Rapid Test yang diadakan Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 di Jakarta, Selasa, 21 Juli 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional & Dunia

Kok Data COVID-19 DKI dan Pusat Berbeda? Ini Penjelasannya

  • JAKARTA- Data terkait Corona Virus Desease (COVID-19) antara DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat kerap berbeda.  Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebutkan perbedaan antara tersebut semata-mata karena perbedaan waktu saat dilakukan pemotongan atau  cut off  data. “Ini hanya masalah cut off saja, karena kami banyak sekali labnya yang bermitra dan berkolaborasi. Kadang ada cut off […]

Nasional & Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA- Data terkait Corona Virus Desease (COVID-19) antara DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat kerap berbeda.  Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebutkan perbedaan antara tersebut semata-mata karena perbedaan waktu saat dilakukan pemotongan atau  cut off  data.

“Ini hanya masalah cut off saja, karena kami banyak sekali labnya yang bermitra dan berkolaborasi. Kadang ada cut off dengan beberapa lab kita yang belum melaporkan kasus harian sehingga telanjur menumpuk data-datanya,” kata Widyastuti  Sabtu 29 Agustus 2020.

Widyastuti mencontohkan pertambahan kasus baru COVID-19 di Jakarta pada Jumat 28 Agustus 2020) yang berbeda antara yang disampaikan Pemprov DKI dan Satgas COVID-19 nasional.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 yang dibagikan tim BNPB, ada 869 kasus baru di Ibu Kota. Namun data Pemprov DKI Jakarta menyatakan tambahan kasus baru COVID-19 di Jakarta sebanyak 816.

Menurut Widyastuti, data ini berbeda karena selama ini proses pengambilan data tersebut dilakukan berbeda waktunya antara Pemprov DKI dan nasional.

Namun Widyastuti mengaku tidak mengetahui secara rinci kapan pengambilan data yang dilakukan oleh pihaknya. “Teknis banget ya, aku enggak hapal, tapi nanti kalau disisir akan ketemu. Ini hanya masalah cut off jamnya saja,” katanya.

Widyastuti mengatakan selama ini ada sistem informasi yang digunakan sebagai wadah penginputan data kasus virus corona baru yang dilakukan oleh laboratorium yang melakukan pengetesan.

“Ada all new record dimana semua lab menginput datanya ke sistem yang sudah dibangun. Kami mempunyai beberapa konfirmasi terhadap data tadi, mungkin cut off jamnya yang mungkin tarikan datanya tidak sama,” katanya dikutip dari Antara.