Kolaborasi Bisnis Gojek-Tokopedia Jadi Momentum Penguatan UMKM Indonesia
Proses digitalisasi yang menyertai ekosistem itu menjadi kebutuhan dan solusi bagi jutaan UMKM untuk semakin berdaya dan memperluas pasarnya.
Korporasi
JAKARTA – Kolaborasi bisnis Gojek dan Tokopedia yang membentuk super ekosistem GoTo Group dinilai sangat strategis bagi pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Proses digitalisasi yang menyertai ekosistem itu menjadi kebutuhan dan solusi bagi jutaan UMKM untuk semakin berdaya dan memperluas pasarnya.
Ceo dan Founder Wahyoo, Peter Shearer Setiawan menyebut masing-masing perusahaan punya kekuatan. Tokopedia punya platform UMKM dan bisa digitalisasi, dan Go-Jek kita tahu backbone dalam bentuk transportasi.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Ini perpaduan strategis yang bisa punya nilai lebih dalam penguatan UMKM kita,” ucap Peter, Selasa 18 Mei 2021.
Peter yang juga Pembina UMKM mengatakan kolaborasi Gojek-Tokopedia menjadi terobosan penting yang dapat mendukung program pemerintah memperluas basis pasar sekaligus kapasitas bisnis para UMKM. Apalagi pelaku usaha kecil ini merupakan pondasi utama perekonomian Indonsia dalam berbagai situasi. Termasuk krisis ekonomi akibat Pandemi COVID-19 saat ini.
“Sinergi dalam GoTo ini akan memberikan banyak kemudahan bagi UMKM, baik dari sisi experience dan juga sisi pricing menjadi lebih menarik. Kita tahu bahwa logistik dan distribusi suatu hal penting bagi UMKM,” ungkapnya.
Aspek strategis lainnya adalah masing-masing pihak dalam kolaborasi GoTo mempunyai kekuatan berbasis teknologi. Peter meyakini bahwa tim teknologi dari Gojek dan Tokopedia mempunyai kemampuan yang mumpuni untuk mempercepat pengembangan bisnis UMKM.
“Ini akan bisa menjadi langkah digitalisasi lebih menyeluruh secara end-to-end. Kita dukung lahirnya GoTo ini sebagai momentum kebangkitan UMKM fi era digital,” ujarnya.
Peter menambahkan, sebelum adanya GoTo, dua startup lokal itu sudah membentuk ekosistem yang solid dan besar. Tokopedia, misalnya, bukan sekadar layanan pasar online namun sudah ada kepemilikan di Bridestory dan Parentstory.
“Dilengkapi fasilitas dari Gojek di berbagai service seperti Go-Play, Go-Ride, Go-Foodnya. Saya rasa kolaborasi mereka mengisi satu sama lain. Harapan dari masyarkaat Indonesia dan khususnya UMKM adalah bisa akses aplikasinya 24 jam. Terlebih ada 100 juta active user di aplikasi mereka,” tambah Peter.
Dari aspek pembiayaan, hadirnya Gopay dalam super ekosistem GoTo juga diharapkan dapat menjadi solusi bagi penguatan modal bagi para UMKM. Maklum selama ini banyak UMKM yang unbankable sehingga kesulitan mengakses modal.
“Kita berharap GoTo bisa menjadi bagian dari solusi pembiayan UMKM yang unbankable. Kita menunggu hasil kolaborasi GoTo untuk kemajuan UMKM dan ekonomi Indonesia,” jelas Peter.
Pembentukan Grup GoTo ini merupakan kolaborasi usaha terbesar di Indonesia, sekaligus kolaborasi terbesar antara dua perusahaan internet dan layanan media di Asia hingga saat ini. GoTo menyatukan kekuatan dua perusahaan teknologi terdepan di Indonesia yang menciptakan ekosistem unik dan saling melengkapi secara global melalui penyediaan berbagai solusi untuk menjalani keseharian dengan motonya “go to” ecosystem for daily life.
Ekosistem Grup GoTo mewakili 2% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan akan semakin berkembang melayani 270 juta konsumen Indonesia, serta pasar negara berkembang lainnya di Asia Tenggara. Terdapat lebih dari dua juta mitra driver yang terdaftar per Desember 2020, serta sedikitnya 11 juta mitra usaha (merchant) per Desember 2020.