komet.jpg
Sains

Komet Bertanduk Seukuran Kota Segera Mendekati Bumi

  • Komet vulkanik tidak biasa yang terbang ke arah matahari tampaknya memiliki "tanduk yang tumbuh" setelah meledak.
Sains
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA- Komet  yang dikenal sebagai 12P/Pons–Brooks, saat ini mendekati titik terdekatnya dengan Bumi selama 71 tahun mengorbit melalui tata surya.

Komet vulkanik  tidak biasa yang terbang ke arah matahari tampaknya memiliki "tanduk yang tumbuh" setelah meledak. Ini  menyebabkannya bersinar seperti bintang kecil dan melontarkan "magma" yang sangat dingin ke luar angkasa. Ini adalah pertama kalinya komet ini terlihat meletus dalam hampir 70 tahun.

Komet, bernama 12P/Pons-Brooks (12P), adalah komet cryovolcanic — atau gunung berapi dingin. Seperti semua komet lainnya, objek es terdiri dari inti padat, diisi dengan campuran es, debu, dan gas, dan dikelilingi oleh awan gas kabur yang bocor keluar dari bagian dalam komet dan disebut koma.

Tetapi tidak seperti kebanyakan komet lainnya, gas dan es di dalam nukleus 12P menumpuk sedemikian rupa sehingga benda angkasa tersebut dapat meledak dengan hebat. Kemudian  menembakkan isi perutnya yang membeku, yang dikenal sebagai cryomagma, melalui retakan besar di cangkang nukleus.

Spaceweather.com melaporkan, pada 20 Juli 2023 beberapa astronom mendeteksi ledakan besar dari komet yang tiba-tiba menjadi sekitar 100 kali lebih terang dari biasanya. Peningkatan kecerahan ini terjadi ketika koma komet tiba-tiba membengkak dengan gas dan kristal es yang dilepaskan dari interior komet. Ini  memungkinkannya memantulkan lebih banyak sinar matahari kembali ke Bumi.

Richard Miles, seorang astronom dengan British Astronomical Association yang mempelajari komet cryovolcanic, kepada Live Science mengatakan, pada 26 Juli,  komet telah berkembang menjadi sekitar  230.000 kilometer. Atau lebih dari 7.000 kali lebih lebar dari nukleusnya yang diperkirakan berdiameter sekitar  30 km.

Namun yang menarik, ketidakteraturan bentuk  koma yang melebar membuat komet terlihat seolah-olah memiliki tanduk yang tumbuh. Pakar lain juga menyamakan komet yang cacat itu dengan Millennium Falcon, salah satu pesawat ruang angkasa ikonik dari Star Wars.

“Bentuk koma komet yang tidak biasa kemungkinan besar disebabkan oleh ketidakteraturan bentuk inti 12P, “kata Miles dikutip Live Science Jumat 28 Juli 2023. 

Dia menambahkan ini  adalah letusan besar pertama yang terdeteksi dari 12P dalam 69 tahun. Terutama karena orbitnya membawanya terlalu jauh dari Bumi sehingga ledakannya tidak terlihat.

12P memiliki salah satu periode orbit terpanjang yang diketahui dari semua komet. Dibutuhkan sekitar 71 tahun untuk  sepenuhnya mengorbit matahari. Komet itu akan mencapai titik terdekatnya dengan matahari pada 21 April 2024 dan melakukan pendekatan terdekatnya ke Bumi pada 2 Juni 2024, di mana titik itu akan terlihat di langit malam. Jadi silahkan tunggu tahun depan.