Semuel Abrijani P
Nasional

Kominfo: Kolaborasi Jadi Kunci untuk Berinovasi di Era Digital

  • Menurutnya jika tanpa kolaborasi, sangat sulit untuk menciptakan sebuah inovasi yang sesuai dengan keinginan kita dan susah mencapai target kita.
Nasional
Feby Dwi Andrian

Feby Dwi Andrian

Author

JAKARTA - Ditjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan, menegaskan perlunya kolaborasi untuk bisa menciptakan sebuah inovasi.

Menurutnya jika tanpa kolaborasi, sangat sulit untuk menciptakan sebuah inovasi yang sesuai dengan keinginan kita dan susah mencapai target kita.

"Di era sekarang tidak ada yang lain, harus kolaborasi, dan ini merupakan inisiatif yang harus kita dukung, dan mudah-mudahan bisa menyebar," ujar Semuel Abrijani dalam acara Finance Hackathon yang disiarkan langsung lewat kanal YouTube Kementerian Keuangan RI pada Selasa, 30 Agustus 2022.

Ia membeberkan bahwa perkembangan internet atau ruang digital selama pandemi tumbuh sangat pesat. Selama pandemi ada 21 juta peningkatan dari jumlah pengguna internet. Menurutnya bisa dipastikan ada sekitar 60,6% masyarakat Indonesia belanja online.

"Secara pertumbuhan pun dengan aktivitas internet yang banyak, pada tahun lalu itu mencapai US$70 miliar atau setara dengan Rp1.036 triliun. Nilai ekonomi digital kita akan terus meningkat," tambah Semuel.

Untuk menyediakan bagi anak-anak muda, Semuel di Kominfo pun menyediakan banyak pembinaan program.

Mulai dari merintis startup hingga akselerasi sampai dengan masuk ke hub.id yang mempertemukan startup unggulan Indonesia dengan investor dalam dan luar negeri.

Semuel mengklaim bahwa pertumbuhan startup di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat tajam.

"Saat ini Indonesia menduduki peringkat ke-5 di dunia, dengan lebih dari 5.000 startup. Pastinya kita selalu pantau agar terus sustain, berkembang dan menyelesaikan permasalahan yang ada," pungkas pria kelahiran Makassar tersebut.

Perlu diketahui Kominfo dalam waktu dekat ini akan groundbreaking data center nasional pemerintahan dan akan dibangun 4 data center.

Empat disini bukan untuk seluruh pemerintahan namun digunakan untuk mengelola data-data yang sifatnya strategis dan sensitif.