Ilustrasi bank digital di Indonesia. Infografis: Deva Satria/TrenAsia
Fintech

Kominfo: Mayoritas Masyarakat Indonesia Belum Pernah Gunakan Layanan Digital Banking

  • Survei bertajuk “Status Literasi Digital di Indonesia 2021” tersebut mengungkapkan bahwa sebanyak 62,9% responden mengatakan belum pernah sama sekali mengakses internet untuk layanan digital banking.
Fintech
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA – Menurut survei yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), diketahui bahwa mayoritas masyarakat Indonesia belum pernah menggunakan layanan perbankan digital (digital banking). 

Survei bertajuk “Status Literasi Digital di Indonesia 2021” tersebut mengungkapkan bahwa sebanyak 62,9% responden mengatakan belum pernah sama sekali mengakses internet untuk layanan digital banking.

Sementara itu, 15,8% responden mengatakan jarang menggunakan digital banking, dan yang sangat jarang berjumlah sekitar 8,2% dari peserta survei.

Kemudian, 11,4% mengatakan sering menggunakan layanan digital banking, dan 1,7% sangat sering menggunakannya. 

 Total responden yang disurvei dalam berjumlah 10 ribu orang, dan mereka adalah anggota rumah tangga berusia 13-70 tahun yang mengakses internet dalam kurun tiga bulan terarkhir.

Nilai Transaksi Digital Banking Tetap Meningkat

Walaupun mayoritas penduduk Indonesia belum pernah menggunakan layanan digital banking, namun Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi yang terus mengalami peningkatan. 

BI melihat perkembangan pesat transaksi ekonomi dan keuangan digital seiring dengan peningkatan akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring (online), perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.

“Nilai transaksi digital banking pada triwulan II-2022 meningkat 38,45% year-on-year (yoy),” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, 21 Juli 2022.

Sementara itu, untuk keseluruhan tahun 2022, BI memproyeksikan nilai transaksi digital banking akan meningkat 26,72% yoy dengan nilai yang mencapai Rp51.729 triliun.