Komisi Eropa Dorong Jasa Angkutan Barang Darat Semakin Ramah Lingkungan
- Komisi menyebutkan jasa pengangkutan bertanggung jawab memberikan sumbangan lebih dari 30% emisi karbon dioksida transportasi.
Industri
BRUSSELS - Komisi Eropa pada 11 Juli 2023 lalu mengusulkan langkah-langkah untuk mendorong jasa angkutan barang lebih efisien dan berkelanjutan. Komisi menyebutkan jasa pengangkutan bertanggung jawab memberikan sumbangan lebih dari 30% emisi karbon dioksida transportasi.
Langkah-langkah yang diusulkan dan diumumkan pada 11 Juli 2023 ini akan memberi perubahan signifikan pertama dalam sekitar 30 tahun terkait ukuran truk yang beroperasi di wilayah Uni Eropa. Hal tersebut merupakan bagian dari upaya Uni Eropa untuk mencapai Kesepakatan Hijau dan target emisi net-zero.
Komisi Eropa juga telah mengusulkan untuk mengubah ukuran heavy-duty vehicles seperti truk dan bus untuk pertama kalinya sejak 1990-an. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengakomodasi bobot baterai ketika nantinya armada di Eropa beralih ke kendaraan listrik. Saat ini, sekitar 96% truk dengan berat lebih dari 3,5 metrik ton menggunakan solar.
- 4 Hal Tentang Duit yang Perlu Anda Sampaikan ke Pasangan Sebelum Menikah
- Disney Eksplorasi Cari Mitra untuk Lawan Penurunan di Pasar India
- Kemenkeu: Rp650 Miliar Menguap jika SIM Berlaku Seumur Hidup
Nantinya, truk standar 40 metrik ton akan mendapatkan tambahan 4 metrik ton ke batasan berat maksimumnya dan truk bertenaga hidrogen akan lebih panjang. Hal tersebut diharapkan dapat mendorong pembelian truk tanpa emisi. Dengan teknologi yang diharapkan menghasilkan baterai yang lebih ringan, dan alokasi bobot ekstra dapat digunakan untuk membawa lebih banyak barang.
Undang-undang tersebut juga berusaha untuk melunakkan aturan cross-border restrictions dan mengamanatkan penggunaan detektor jalan bawaan untuk memeriksa pelanggaran berat. Amanat tersebut merupakan salah satu upaya Komisi Eropa mengurangi polusi, ketegangan infrastruktur, dan kemacetan keseluruhan yang memberikan kerugian 230 miliar euro (Rp385,67 kuadriliun) tiap tahunnya.
Untuk angkutan barang dengan kereta api, Komisi Eropa mengusulkan mengoptimalkan penggunaan rel, meningkatkan koordinasi lintas batas, meningkatkan ketepatan waktu dan keandalan. Komisi menyebutkan pengelolaan yang saat ini membuat banyaknya barang yang tertunda pengirimannya. Selain itu, keterlambatan juga terjadi karena pekerjaan pemeliharaan yang tidak berkoordinasi sebelumnya.
Angkutan barang merupakan tulang punggung Pasar Tunggal Uni Eropa yang menyediakan stok supermarket, pabrik, dan apotek, dan memungkinkan perusahaan Eropa menjual produk mereka ke seluruh benua. Pada tahun 2020, sekitar 6 juta orang bekerja di sektor pengangkutan Uni Eropa. Sektor ini diperkirakan akan tumbuh sekitar 25% pada tahun 2030, dan 50% pada tahun 2050.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Uni Eropa, emisi cenderung meningkat, “kecuali langkah-langkah dekarbonisasi diterapkan” tulis Komisi Eropa dalam situs resminya: