Komitmen Indofood Terapkan ESG : Pengelolaan Industri Pro Lingkungan dan Berkelanjutan
- Komitmen ESG Indofood ditunjukan dengan serangkaian kebijakan perusahaan yang pro terhadap kelestarian lingkungan.
Industri
JAKARTA-Sebagai salah satu perusahaan berskala besar, PT Indofood Sukses Makmur telah berkomitmen menerapkan Environment, Social, Governance (ESG). Komitmen ini ditunjukan dengan serangkaian kebijakan perusahaan yang pro terhadap kelestarian lingkungan.
Kebijakan ini menjadi acuan kerja segala lini produksi Indofood. Indofood juga berusaha menjalankan berbagai macam program bekesinambungan dan memiliki dampak sosial secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. Mengutip laporan keberlanjutan Indofood tahun 2022, berikut sejumlah program yang dilakukan Indofood untuk mengelola bisnis berkelajutan terkait pemeliharaan lingkungan.
Pengelolaan Air
Indofood memiliki program andalan, yakni kebijakan untuk menerapkan hemat air. Untuk mewujudkannya, program yang tertera diantaranya daur ulang limbah air dengan sistem instalasi pengolahan air limbah (PAL). Adapun air bersih hasil olahan limbah tersebut nantinya digunakan untuk kebutuhan air toilet. Selain itu Indofood juga menerapkan sistem on-site yang bersih guna mengurangi limbah air . Indofood juga mengumpulkan air hujan secara efektif sehingga dapat digunakan kembali.
Dalam mengelola air limbah, Indofood memiliki unit operasi yang berfokus dalam proses instalasi pengolahan air. Alhasil, dapat dipastikan bahwa limbah yang dibuang ke badan air masih dalam tahap wajar sesuai peraturan yang berlaku.
- Harga Emas Hari Ini Terkoreksi Rp5.000 per Gram
- Rekor Baru, Kurang dari 10 Juta Orang Jepang yang Punya Anak
- IHSG Bullish, Saham-saham 2nd Liner Lebih Potensial
Kelestarian Lingkungan
Kelestarian lingkungan tidak akan terlaksana bila tidak ada aksi kolaboratif dan komitmen bersama. Komitmen Indofood dalam ESG ditunjukan dengan terlibat aktif dalam restorasi dan konservasi alam.
Sejauh ini, Indofood bekerja sama dengan masyarakat lokal dan organisasi nirlaba untuk menanam pohon dan memulihkan hutan bakau terutamanya disekitar wilayah produksi. Salah satu bentuk komitmen ini adalah Kerjasama strategis dengan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia sejak 2015 guna melindungi sumber daya air dikawasan seperti hutan gunung Wilis di Jawa Timur melalui penanaman pohon.
Indofood juga menyelenggarakan Program Kantor Hijau sebagai langkah inisiatif untuk membentuk lingkungan kerja yang berpegang pada prinsip ramah lingkungan.
Kegiatan diselenggarakan secara rutin untuk mendorong karyawan memilah sampah untuk didaur ulang dan digunakan kembali. Selain itu, hal ini dilakukan untuk mengurangi sampah percetakan dan kertas, menyesuaikan penggunaan AC ruangan sebagai langkah hemat energi, dan meningkatkan konsumsi energi air.
Bersama beberapa perusahaan retail terkemuka, Indofood mendirikan Indonesian Sustainable Environment Packaging and Recycling Association (LADO). Pendirian ditujukan untuk menunjukkan bahwa perusahaan secara proaktif bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dari limbah kemasan. Gerakan ini merupakan gerakan yang berkesinambungan menerapkan praktik terbaik pada industri pengemasan, pembaruan peraturan, dan diskusi pengelolaan limbah.
- Saksi dari Bank OCBC NISP Ungkap Perbuatan Melawan Hukum yang Dilakukan Pemegang Saham dan Pengurus PT HSI
- Manfaatkan Panas Bumi, Islandia Berpotensi Ubah Pasar Energi Eropa
- 5 Cara Memberikan Dukungan Emosional untuk Pasangan Anda
Pengelolaan Sampah
Sebagai perusahaan dengan skala produksi besar, Indofood tentunya menghasilkan sampah dengan jumlah yang besar. Sampah yang dihasilkan akan dibuang sesuai dengan peraturan perundang undangan yang ditetapkan untuk industri manufaktur. Selain Itu Indofood memastikan limbah sampah telah ditangani dengan benar oleh unit produksi terkait.
Penanganan Limbah Padat Tidak Berbahaya
Limbah padat yang tidak berbahaya dipilah berdasarkan prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R). Sehungga jikapun ada, limbah ini dapat dikurangi, digunakan kembali, dan didaur ulang. Sebagai contoh salah satu unit produksi Agrobisnis mengolah limbah organik seperti tandan buah kosong (TBS) dan sekam sawit yang kemudian didaur ulang untuk pembuatan kompos atau biomassa sebagai bahan baku boiler.
Penanganan Limbah Berbahaya
Segala bentuk Limbah berbahaya dikelola dengan baik dengan memperhatikan dampak lingkungan. Limbah berbahaya akan disimpan difasilitas penyimpanan sementara sebelum akhirnya diambil oleh pihak ketiga. Selain itu Pekerja yang menangani limbah berbahaya dilengkapi alat pelindung diri dan pelatihan yang sistematis untuk menangani limbah tersebut.