Tampak buah kakao di Barry Callebaut Chocolate Studio, di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 15 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Industri

Komoditas Kakao Ingin Masuk Bursa, Ini Perannya di Kinerja Ekspor Indonesia

  • Setelah Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan telah meluncurkan Bursa Crude Palm Oil (CPO) pada Jumat, 13 Oktober 2023. Selain CPO, akan ada komoditas strategis lain yang menyusul untuk masuk ke perdagangan bursa salah satunya kakao.

Industri

Debrinata Rizky

JAKARTA - Setelah Kementerian Perdagangan meluncurkan Bursa Crude Palm Oil (CPO) pada Jumat, 13 Oktober 2023, kabarnya akan ada komoditas strategis lain yang menyusul untuk masuk ke perdagangan bursa salah satunya kakao.

Berdasarkan laman Kementerian koordinator bidang perekonomian RI, Indonesia berada di peringkat ke-6 negara produsen kakao biji terbesar di dunia. Sedangkan industri pengolahan kakao Indonesia berada di peringkat ke-3 terbesar di dunia setelah Belanda dan Pantai Gading. Produk cokelat yang diekspor Indonesia antara lain cocoa liquor/paste, cocoa cake, cocoa butter, dan cocoa powder.

Kakao yang dihasilkan Indonesia sebagian besar diekspor ke mancanegara dengan negara-negara utama tujuan ekspor yakni Malaysia, Vietnam, Amerika Serikat, India, China, Belanda dan Australia.

Kinerja Kakao di Pasar Ekspor

Melansir dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Statistik Indonesia 2023 luas areal tanaman Perkebunan kakao di Indonesia tahun 2022 mencapai 1,44 juta hektare (ha). Jika dirinci lebih lanjut luas areal tanaman perkebunan besar kakao 2022 berada diangka 6,1 ribu ha, menyusut dibandingkan tahun 2021 diangka 8,9 ribu ha. Sedangkan untuk luas areal tanaman perkebunan rakyat kakao 2022 berada diangka 1,4 juta ha.

Dari sisi produksi perkebunan menurut komoditas kakao sepanjang 2022 mencapai 667,3 ribu ton, hal ini mengalami penurunan tipis dari tahun sebelumnya diangka 688,2 ribu ton. Namun jika dilihat dari jumlah perusahaan perkebunan besar, komoditas kakao sepanjang 2022 hanya tersisa 38 perusahaan dari sebelumnya di 2018 ada 81 perusahaan besar.

Mengacu pada data perdagangan luar negeri BPS mencatatkan, ekspor kakao menurut negara tujuan sepanjang 2022 Indonesia mencapai 385.981 ton dengan nilai US$1,26 miliar.

Adapun untuk negara penyumbang terbesar masih dari Amerika Serikat Ekspor kakao Indonesia ke Amerika Serikat tercatat sebanyak 48.1 ribu ton dengan nilai US$187 juta. Lalu, Malaysia membeli kakao Indonesia sebanyak 47.1 ribu ton dengan nilai US$124,8 juta.

Di mana Daerah penghasil kakao Indonesia terbesar ada di Sulawesi Selatan, disusul Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Utara, Kalimantan Timur 25.000 ton (3,84%), Lampung dan daerah lainnya.