<p>Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti pasokan bahan pangan pokok saat wabah virus corona (COVID-19) mendera Indonesia, termasuk menjelang puasa. / Antara Foto</p>
Nasional

Komoditas Pangan dan Energi Naik, Ekspor Impor Ikut Kena Imbas

  • JAKARTA- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga sejumlah komoditas pangan maupun energi mengalami kenaikan yang signifikan. Akibat hal ini juga mempengaruhi pada kinerja ekspor impor Indonesia pada bulan Mei 2022.

Nasional

Debrinata Rizky

JAKARTA- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga sejumlah komoditas pangan maupun energi mengalami kenaikan yang signifikan.  Akibat hal ini juga mempengaruhi pada kinerja ekspor impor Indonesia pada bulan Mei 2022.

Pada minggu ke-3 Ramadan beberapa komoditas pangan di Indonesia yang naik diantaranya ada daging sapi kualitas 1 telah menginjak harga Rp134.300 per kilo setelah sebelumnya pada minggu ke-2 bertengger di harga Rp133.850 per kilo, dilansir dari hargapangan.id.

Lalu ada telur juga naik di harga Rp25.750 per kilonya, minyak goreng masih ada pada harga Rp25.800 per kilonya. Untuk gula kualitas premium di harga Rp15.950 per kilo.

Dalam paparannya Kepala BPS, Margo Yuwono menyampaikan bahwa komoditas pangan lain yang mengalam kenaikan adalah kedelai. 

Harga kedelai tercatat sebesar US$720,6 per ton atau setara Rp10,3 juta (asumsi kurs Rp14.300 per dolar AS). Angka ini  mengalami kenaikan sebesar 8,91 % dari bulan sebelumnya.

"Tentu saja perkembangan harga secara internasional ini nanti akan berpengaruh kepada nilai ekspor dan impor di bulan Maret. Beberapa komoditas juga terlihat yang naiknya cukup tajam nantinya berpengaruh terhadap ekspor impor kita," ungkap Margo dalam paparannya melalui youtube BPS Statistics

Lalu untuk komoditas migas seperti batu bara, nikel, minyak kelapa sawit (CPO), aluminium, emas dan tembaga mengalami kenaikan.

Namun kenaikan tertinggi terjadi untuk batu bara melesat di harga US$294,4 per ton atau Rp4,2 juta, nikel US$33.924,2 per ton atau Rp486,7 juta , serta CPO US$1.777 per ton atau kisaran Rp25,4 juta.

"Kalau kita lihat peningkatan yang cukup besar pada Maret ini terutama di komoditas nonmigas batu bara secara mtm itu meningkat 49,91%, nikel meningkat 41,26%, kemudian minyak kelapa sawit sebesar 16,72 %," ujar Margo dalam keterangan resminya

Sementara itu untuk harga minyak mentah Indonesia (ICP) tercatat naik dari US$95,72 per barel pada Februari 2022 atau Rp1,33 juta menjadi US$113,50  (Rp1,61 juta) per barel atau naik 18,58%. Baik secara tahunan (yoy), harga ICP meningkat mencapai 78,74 %.