Kondisi Ekonomi RI Dinilai Baik, Tapi Ada Risiko Volatilitas Jangka Pendek
- Ekonom Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto mengatakan bahwa dengan kondisi itu, ia masih melihat risiko volatilitas jangka pendek yang masih tinggi karena sentimen global.
Nasional
JAKARTA - Kondisi ekonomi Indonesia dinilai cukup baik, dengan pertumbuhan yang konsisten lebih tinggi dari perkiraan, inflasi yang semakin stabil, disertai dengan keseimbangan fiskal dan keseimbangan eksternal yang sangat sehat.
Ekonom Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto mengatakan bahwa dengan kondisi itu, ia masih melihat risiko volatilitas jangka pendek yang masih tinggi karena sentimen global.
Di antaranya rilis data ekonomi AS, terutama yang terkait dengan inflasi dan kondisi ketenagakerjaan, serta risiko gagalnya menaikkan plafon utang Negeri Paman Sam.
Pada akhir April 2023, aset cadangan devisa (FX) Indonesia mencatat penurunan, untuk pertama kalinya dalam enam bulan terakhir, sebesar US$1 miliar menjadi US$144,2 miliar.
- Sum 41 Umumkan Bubar Setelah 27 Tahun Berkarier
- Gagal Bayar Kupon, Pefindo Turunkan Peringkat Obligasi Waskita Karya jadi idD
- IHSG Menguat 0,19 Persen Sementara Sebagian Besar Bursa Asia Melemah
Antara lain dipengaruhi oleh faktor musiman yaitu kebutuhan pelunasan utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan likuiditas valuta asing sejalan dengan antisipasi perayaan Idulfitri.
“Kami memperkirakan bahwa dalam menentukan arah suku bunga kebijakan, BI akan menunggu kejelasan lebih lanjut tentang arah FFR dan kami berpendapat The Fed akan mempertahankan suku bunga kebijakannya tersebut pada level 5,25% sampai dengan akhir tahun ini,” ujarnya melalui riset yang dirilis Selasa, 9 Mei 2023.
Rully berpandangan bahwa dalam jangka menengah dan panjang, Dollar AS akan melemah terhadap mata uang utama lainnya termasuk Euro dan Pound Sterling, mengingat ECB dan BoE masih menaikkan suku bunga kebijakannya beberapa kali lagi.