Aktifitas penumpang KRL di Stasiun Tangerang, Senin 3 Januari 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Konektivitas Antarmoda Dongkrak Minat Masyarakat Terhadap Transportasi Umum

  • Pada tahun 2020, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat baru 25% warga DKI Jakarta yang menggunakan transportasi umum. Sementara itu, pemerintah menargetkan 75% masyarakat untuk menggunakan transportasi umum pada tahun 2030.
Nasional
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Konektivitas antarmoda dapat menjadi kunci untuk mendorong minat masyarakat dalam menggunakan transportasi umum. Hal itu diutarakan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

Menurutnya, pada tahun 2020 Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat baru 25% warga DKI Jakarta yang menggunakan transportasi umum. Sementara itu, pemerintah menargetkan 75% masyarakat untuk menggunakan transportasi umum pada tahun 2030.

Berkaca dari data tersebut, Budi menekankan pentingnya upaya-upaya untuk mendongkrak minat masyarakat, salah satunya dengan melakukan sinergi yang dapat membangun konektivitas antarmoda transportasi publik.

"Kalau bisa, 75% masyarakat (Jakarta) menggunakan angkutan umum, apalagi di Jabodetabek ini ada begitu banyak angkutan massal yang disiapkan dari pemerintah," ujar Budi dalam konferensi pers bertajuk Beli Tiket KRL Kini Bisa Lewat Aplikasi Gojek, Wujud Konkret Kolaborasi Gojek-PT KCI di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Juni 2022.

Terkait upaya untuk mendorong minat masyarakat terhadap penggunaan transportasi umum, Budi mengapresiasi langkah yang ditempuh PT Gojek Indonesia dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang berkolaborasi untuk menghadirkan fitur pembelian tiket KRL commuter line melalui fitur GoTransit di aplikasi Gojek.

Menurut Budi, sinergi yang dilakukan oleh kedua pihak tersebut dapat berperan dalam mendorong penggunaan transportasi umum.

"Kami meyakini bahwa konektivitas antarmoda serta kehadiran titik-titik trans-oriented development (TOD) seperti yang diupayakan oleh Gojek dan PT KCI ini berperan kunci dalam mendorong penggunaan transportasi umum oleh masyarakat," ucap Budi.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Niaga PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Hadis Surya Palapa mengatakan bahwa pihaknya juga memiliki peran dalam mendorong penggunaan transportasi publik di masyarakat.

Untuk menumbuhkan minat terhadap transportasi umum, pelayanan kepada masyarakat menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan. Pelayanan itu sendiri dapat terus ditingkatkan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.

"Kami sangat terbuka dan sangat mendorong pihak-pihak terkait untuk menciptakan ataupun memperluas infrastruktur transportasi, baik yang soft infrastructure maupun hard infrastructure," kata Hadis.

Hadis menambahkan, ketika konektivitas antarmoda sudah terintegrasi, maka pelayanan yang diberikan kepada masyarakat pun akan semakin baik.

Pada gilirannya, kualitas pelayanan yang didukung oleh konektivitas antarmoda pun secara otomatis dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap transportasi umum.

Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Roppiq Lutzfi Azhar menilai, untuk menciptakan daya tarik transportasi publik, termasuk KRL commuter line yang dikelola perusahaannya, kolaborasi menjadi hal yang penting guna meningkatkan pengalaman customer.

Roppiq menjelaskan, kolaborasi KCI dengan Gojek dapat menciptakan konektivitas antarmoda transportasi yang mampu memberikan kemudahan pada masyarakat.

Fitur GoTransit di aplikasi Gojek dirancang sebagai layanan penghubung awal dan akhir perjalanan atau bisa disebut first mile-last mile sementara KRL commuter line yang dikelola oleh KCI berperan di fase middle mile.

Melalui fitur pembelian tiket KRL commuter line di Gojek, pengguna layanan bisa menempuh ketiga fase yang disebut di atas hanya dengan satu aplikasi sehingga aktivitas perjalanan pun akan terasa lebih efisien, apalagi GoRide dan GoCar adalah layanan yang cukup sering digunakan untuk perjalanan dari atau menuju stasiun.

Direktur GoTo dan Head of Indonesia Sales & Ops Gojek Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, 50% dari pengguna aplikasi Gojek pernah menggunakan layanan GoRide dan GoCar untuk berpergian dari atau ke stasiun KRL commuter line.

Oleh karena itu, fitur pembelian tiket KRL di GoTransit pun dirancang untuk lebih memberikan kemudahan kepada pengguna KRL dalam melakukan perjalanan sehingga minat masyarakat terhadap transportasi umum pun akan semakin besar.

"Kami juga tengah menyiapkan inovasi teknologi agar masyarakat dapat membeli tiket secara bundling sehingga semakin praktis dan hemat. Dalam satu transaksi, di dalamnya sudah termasuk tiket first mile-last mile yang menggunakan layanan Gojek (GoCar/GoRide), serta tiket perjalanan middle mile menggunakan layanan transportasi publik, termasuk salah satunya KRL commuter line," ujar Catherine.