<p>Gedung SCTV milik PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) / Facebook @SCTV</p>
Industri

Konglomerat Eddy Kusnadi Tambah Buyback Saham SCMA, Total Rp1,5 Triliun

  • PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) milik taipan Eddy Kusnadi Sariatmadja berencana untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan senilai Rp1,5 triliun. Aksi buyback ini bakal dilakukan perseroan selama tiga bulan mulai dari 8 Desember 2020-7 Maret 2021.

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) milik taipan Eddy Kusnadi Sariatmadja berencana untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan senilai Rp1,5 triliun. Aksi buyback ini bakal dilakukan perseroan selama tiga bulan mulai dari 8 Desember 2020-7 Maret 2021.

Manajemen SCMA menjelaskan, pembelian kembali saham ini dilakukan lantaran telah terjadi fluktuasi yang signifikan pada saham perseroan semenjak adanya pandemi COVID-19. Total saham yang dibeli dalam aksi ini maksimal 20% dari jumlah modal disetor perseroan.

“Dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor,” tulis Manajemen SCMA dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 8 Desember 2020.

Dengan adanya buyback ini, maka proforma aset dan ekuitas perseroan pun bakal berubah. Aset perseroan bakal turun dari Rp6,89 triliun menjadi hanya Rp5,39 triliun.

Kemudian ekuitas perusahaan juga akan berubah dari Rp5,57 triliun menjadi Rp4,07 triliun. Sedangkan laba bersih perseroan tetap senilai Rp913,61 miliar.

Adapun dampak dari buyback saham ini, sambung manajemen, adalah hilangnya pendapatan bunga atas dana yang digunakan perseroan. Walau begitu, SCMA meyakini bahwa pelaksanaan buyback ini tidak akan sampai memengaruhi pembiayaan kegiatan usaha perseroan.

“Mengingat perseroan mempunyai modal kerja dan arus kas yang cukup dan memadai untuk melaksanakan pembelian kembali saham termasuk pembiayaan kegiatan usaha perseroan,” pungkas surat itu.

Private Placement

Sebelumnya, SCMA juga melakukan aksi korporasi lain, yakni Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHTMETD) alias private placement. Rencananya, aksi itu akan dilaksanakan pada 10 Desember 2002 dengan mekanisme management and employee stock ownership program (MESOP) di harga pelaksanaan Rp1.359 per lembar.

Sekretaris Perusahaan SCMA Gilang Iskandar menuturkan, jumlah saham yang bakal diterbitkan sebanyak 4,42 juta lembar. Dengan begitu, total dana yang dapat dihimpun dari aksi perseroan ini mencapai Rp6 miliar.

“(Dengan demikian) jumlah perseroan sebelum pelaksanaan program MESOP 14.477.672.301. (Sementara) jumlah saham perseroan setelah pelaksanaan program MESOP 14.779.091.301,” terang Gilang.

Pada perdagangan Selasa, 8 Desember 2020, saham SCMA ditutup melejit 5,78% sebesar 95 poin ke level Rp1.740 per lembar. Kapitalisasi pasar saham SCMA mencapai Rp25,7 triliun dengan imbal hasil 33,85% dalam setahun terakhir. (SKO)