Konglomerat Tahir Suntik Lagi Bank Mayapada Rp750 Miliar, Total Jadi Rp4,5 Triliun
Bank Mayapada dimiliki oleh konglomerat terkaya ke-7 di Indonesia Datuk Sri Tahir versi majalah Forbes 2019.
Industri
JAKARTA – Rencana PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) untuk menambah modalnya, mulai terealisasi. Terbaru, bank milik konglomerat Dato Sri Tahir ini telah menerima suntikan dana hingga Rp1 triliun.
Kepastian tersebut tertuang melalui surat tertanda Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjariajadi dan Sekretaris Perusahaan Jennifer Ann kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat, 3 Juli 2020.
Dalam surat itu dijelaskan, pemegang saham pengendali terakhir perseroan menempatkan setoran modal sebanyak dua kali. Yakni pada 28 April 2020 Rp252,09 miliar dan Rp750 miliar pada 1 Juli 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Pemegang saham pengendali terakhir Bank Mayapada ini terdiri dari PT Mayapada Karunia dengan kepemilikan saham 26,42% dan PT Mayapada Kasih yang mengempit 3,31%.
Suntik Modal dari Jual 3 Gedung
Sebelum suntikan modal terbaru ini, Bank Mayapada juga telah mendapat suntikan dana Rp3,5 triliun dari penjualan aset berupa tiga gedung milik keluarga Tahir. Dengan begitu, total suntikan dana yang telah diterima Bank Mayapada hingga saat ini mencapai Rp4,5 triliun.
Total nilai dana itu setara dengan target perseroan dalam rencana bisnis bank (RBB) melalui penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHEMTD) atau rights issue.
Hingga akhir Maret 2020, Bank Mayadapa memiliki modal inti (tier I) sebesar Rp10,42 triliun yang berarti tergolong sebagai bank umum kelompok usaha (BUKU) III. Adapun total modal perseroan pada periode ini menjadi Rp12,36 triliun.
Pada kuartal I-2020, Bank Mayapada telah menyalurkan kredit senilia Rp49,47 triliun dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp51,37 triliun. Dari bisnisnya itu, pendapatan bunga bersih Bank Mayapada justru minus Rp221,24 miliar akibat besarnya beban bunga ketimbang pendapatan bunga.
Hasilnya, Bank Mayapada harus mencatat penurunan laba 44,53% dari Rp142,78 miliar pada kuartal I-2019 menjadi Rp79,2 miliar.
Adapun saham Bank Mayapada dengan kode MAYA ada pada posisi Rp6.500 per 3 Juli 2020. Dengan catatan ini, saham MAYA turun 28,57% dari posisi akhir 2019 Rp9.100 per lembar dengan kapitalisasi pasar Rp44,41 triliun.
Sebagai informasi, saham Bank Mayapada dimiliki oleh konglomerat terkaya ke-7 di Indonesia Dato Sri Tahir versi majalah Forbes 2019. Keluarga Tahir ditaksir memiliki kekayaan US$4,8 miliar setara Rp67,2 triliun. Sumber kekayaan dari lini bisnis Mayapada Group seperti bank, rumah sakit, real estate, dan lainnya. (SKO)