artileri ukraina.jpg
Dunia

Kongres AS Loloskan Bantuan Militer Ribuan Triliun Rupiah untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

  •  WASHINGTON-Setelah berbulan-bulan tidak ada kepastian Kongres Amerika akhirnya menyetujui paket bantuan senilai puluhan miliar dolar Amerika untuk Ukraina
Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

WASHINGTON-Setelah berbulan-bulan tidak ada kepastian Kongres Amerika akhirnya menyetujui paket bantuan senilai puluhan miliar dolar Amerika untuk Ukraina.

Kongres melalui pemungutan suara pada Sabtu 20 April 2024 mengesahkan rancangan undang-undang bantuan militer untuk Ukraina, Israel dan Taiwan. Lebih dari enam bulan setelah Presiden Joe Biden awalnya mengajukan permintaan bantuan luar negerinya yang besar untuk mempersenjatai ketiga mitra keamanan tersebut.

Bantuan untuk tiga negara disahkan dalam RUU berbeda. Total paket yang disetujui senilai sekitar US$95 miliar atau sekitar Rp1.540 triliun (kurs Rp16.200). Jumlah  tersebut mencakup US$61 miliar atau sekitar Rp989 triliun bantuan keamanan Ukraina. Sementara bantuan untuk Israel mencapai US$26 miliar atau sekitar Rp421 triliun. Dari jumlah itu US$9 miliar untuk kebutuhan kemanusiaan. Ada satu lagi bantuan senilai US$8 miliar atau sekitar Rp129 triliun untuk Asia Pasifik, termasuk Taiwan.

Ada satu lagi hal tidak biasa yang juga disahkan Kongres. Yakni RUU yang akan memaksa pemilik platform media sosial TikTok yang berbasis di China untuk menjual sahamnya atau menghadapi larangan di Amerika.

Bantuan untuk Ukraina datang di saat negara tersebut terus menghadapi tekanan berat menghadapi invasi Rusia. Mereka telah kehilangan beberapa wilayah dalam beberapa bulan terakhir karena kurangnya persenjataan. Rusia juga semakin leluasa melakukan serangan udara karena kurangnya sistem pertahanan Ukraina.

Dengan tambahan bantuan sekitar $61 miliar maka sejauh ini total bantuan Amerika untuk kyiv menjadi sekitar US$170 miliar atau sekitar Rp2.750 triliun.

Paket bantuan terakhir ini meliputi US$23,2 miliar untuk mengisi kembali senjata, stok, dan fasilitas Amerika. Kemudian US$11,3 miliar untuk pelatihan pasukan Ukraina, US$13,8 miliar untuk pembelian sistem persenjataan canggih, US$26 juta untuk pengawasan dan akuntabilitasbantuan ke Ukraina dan US $9 miliar bantuan ekonomi.

Ukraina tentu saja menyambut gembira keputusan Kongres tersebut. Ukraina kini kembali merasakan dukungan Amerika.  Bantuan ini jelas akan memperpanjang kemampuan mereka untuk terus berperang.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan  terima kasihnya. Dia mengatakan bahwa anggota parlemen amerika bergerak untuk menjaga sejarah di jalur yang benar.

“Bantuan penting Amerika akan mencegah perang meluas, menyelamatkan ribuan nyawa, dan membantu kedua negara menjadi lebih kuat,” tulisnya di X.

Sementara itu juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan undang-undang baru Amerika hanya akan memperdalam krisis di seluruh dunia. “Bantuan militer kepada  Kyiv adalah sponsor langsung terhadap kegiatan teroris,” katanya di Telegram.

Sedangkan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov membalas dengan mengatakan paket itu akan "membuat Amerika Serikat lebih kaya, semakin menghancurkan Ukraina dan mengakibatkan kematian lebih banyak lagi warga Ukraina".

Makin Keras

Lolosnya RUU bantuan militer tersebut juga menunjukkan sikap Amerika yang tetap dan makin keras pada negara-negara musuhnya. Bahkan Ketua Kongres Ketua  Mike Johnson secara jelas menyebut China, Rusia, Iran dan Korea Utara sebagai poros kejahatan.

Johnson  yang sebelumnya menolak paket bantuan sebelumnya untuk Kyiv  telah menolak mengadakan pemungutan suara di Ukraina selama berbulan-bulan. Dia gagal meloloskan rancangan undang-undang bantuan Israel pada bulan Februari setelah Gedung Putih mengancam akan memveto rancangan undang-undang tersebut karena kurangnya dukungan terhadap Kyiv. Pembicara tersebut berbalik arah setelah serangan rudal dan drone Iran terhadap Israel pekan lalu.

Direktur CIA Bill Burns mengatakan sebelumnya  Ukraina kemungkinan akan mempertahankan pendiriannya jika Kongres meloloskan paket bantuan lain untuk Kyiv. “Namun  gambarannya jauh lebih mengerikan tanpa paket bantuan tersebut,” katanya.

Menurut Burns ada risiko yang sangat nyata bahwa Ukraina bisa kalah di medan perang pada akhir tahun 2024. Atau  setidaknya menempatkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada posisi di mana ia pada dasarnya dapat mendikte syarat-syarat penyelesaian politik.

Pengesahan undang-undang yang telah lama ditunggu-tunggu ini diawasi dengan ketat oleh kontraktor pertahanan Amerika. Ini karena kemungkinan besar mereka akan mendapatkan kontrak besar untuk memasok peralatan ke Ukraina dan mitra Amerika lainnya.

RUU tersebut sekarang akan diserahkan ke Senat. Dengan mayoritas dikuasai Partai Demokrat hampir pasti RUU itu akan disahkan dalam beberapa hari ke depan sebelum Presiden Joe Biden menandatanganinya menjadi undang-undang.

Menyambut baik hasil tersebut Biden memuji upaya bipartisan untuk menjawab panggilan sejarah. Dia mendesak Senat untuk segera menyetujuinya hingga Amerika dapat dengan cepat mengirim senjata dan peralatan ke Ukraina.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan peningkatan bantuan yang signifikan akan melengkapi puluhan miliar bantuan yang diberikan ke Ukraina oleh sekutu Eropa. Sementara Ketua Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen mengatakan Ukraina berhak mendapatkan semua dukungan yang bisa diperolehnya untuk melawan Rusia.