Kongres Setuju Korban PHK Amerika Dapat BLT Rp5,7 Juta/Minggu
JAKARTA- Kongres AS atau The House of Representative, telah loloskan RUU Bantuan Pemulihan COVID-19 senilai US$1,9 triliun (kurs Rp14,290) atau setara dengan Rp27.000 triliun pada Sabtu 27 Februari 2021. Bantuan tersebut sudah termasuk uang tunai US$1.400 atau sekitar Rp20 juta untuk masyarakat Amerika yang memiliki gaji di bawah US$75.000 per tahun (Rp 1 miliar). Bantuan […]
Nasional & Dunia
JAKARTA- Kongres AS atau The House of Representative, telah loloskan RUU Bantuan Pemulihan COVID-19 senilai US$1,9 triliun (kurs Rp14,290) atau setara dengan Rp27.000 triliun pada Sabtu 27 Februari 2021.
Bantuan tersebut sudah termasuk uang tunai US$1.400 atau sekitar Rp20 juta untuk masyarakat Amerika yang memiliki gaji di bawah US$75.000 per tahun (Rp 1 miliar).
Bantuan tunai itu belum termasuk bonus senilai US$400 atau sekitar Rp5,7 juta per minggu untuk para pengganguran atau warga yang terkena PHK masal.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Kemudian akan disalurkan miliaran dollar untuk distribusi vaksin serta pendanaan ke sekolah-sekolah, negara bagian dan pemerintah lokal, dan pelaku usaha di Amerika Serikat
Mengutip dari laman 1011 Now, pembahasan RUU tersebut seringkali menjadi polemik antara partai Demokrat dan Republikan.
Partai Republikan menolak RUU ini karena adanya kekhawatiran jika pengeluaran jauh lebih banyak dari yang seharusnya diperlukan.
Di sisi lain Demokrat membantah hal tersebut, menurut mereka paket bantuan tersebut merupakan hal yang diperlukan untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi.
Mengutip dari CBS News, jumlah voting untuk RUU ialah sekitar 219-221 dari 435 representatif kongres AS. Tidak ada satupun republikan memvoting RUU ini.
Setelah lolos di Kongres AS, RUU yang disebut America Rescue Plan tersebut selanjuntya akan diajukan ke Senat AS.
Demokrat mentargetkan RUU ini dapat diloloskan di Senat AS pada pertengahan Maret kedepan.
Mengutip dari CNN, Presiden Joe Biden sendiri berharap Senate AS dapat mengambil langkah cepat untuk meloloskan RUU ini.
“Kita tidak punya waktu lagi. Jika kita bertindak sekarang, dengan tegas, cepat dan berani, kita akhirnya bisa mengatasi virus ini” ujar Joe Biden.