Peserta Jambore Pramuka Dunia ke-25, di Korea Selatan
Dunia

Konser K-Pop Tutup Jambore Pramuka Dunia 2023 Dibayangi Kekhawatiran

  • “K-pop super live” dijadwalkan akan dimulai di Stadion Piala Dunia Seoul pada Jumat malam waktu setempat. Acara itu menandai berakhirnya pertemuan empat tahunan ini, yang telah dirusak oleh gelombang panas dan badai topan.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo menekankan kepada para pejabat untuk memastikan keselamatan rombongan Pramuka pada hari Jumat 11 Agustus 2023. Hal ini mengingat sekitar 40.000 peserta Jambore Pramuka Dunia 2023 dijadwalkan berkumpul di Seoul untuk menghadiri konser perpisahan K-pop.

“K-pop super live” dijadwalkan akan dimulai di Stadion Piala Dunia Seoul pada Jumat malam waktu setempat. Acara itu menandai berakhirnya pertemuan empat tahunan ini, yang telah dirusak oleh gelombang panas dan badai topan. 

Pramuka remaja dan relawan dewasa sebelumnya telah dipindahkan dari lokasi Saemangeum ke wilayah pedalaman karena alasan keamanan. “Sekali lagi, saya menekankan tentang keselamatan,” ujar Han dalam pertemuan rapat tanggap darurat pemerintah mengenai jambore. 

Dia menegaskan pentingnya upaya bersama untuk membawa peserta muda dari berbagai bagian negara ke lokasi konser. Dilansir melalui Yonhap News Agency, konser yang menampilkan 19 tim artis K-pop, termasuk New Jeans dan IVY, akan dilanjutkan dengan upacara penutupan selama 30 menit di tempat yang sama.

“Sementara upacara penutupan berlangsung hari ini. Periode jambore resmi diperpanjang hingga besok,” kata Han. Han dijadwalkan menghadiri upacara tersebut dan menyampaikan pidato penutup. Dia kemudian mendesak pejabat pemerintah untuk memperhatikan kepulangan para Pramuka dengan selamat ke negara asal mereka.

Konser ini sebelumnya dijadwalkan berlangsung di lokasi perkemahan di Saemangeum, sebuah lahan tanah pasang surut yang direklamasi di Buan, Provinsi Jeolla Utara pada akhir pekan lalu. Namun acara ditunda karena kekhawatiran terkait kecelakaan dan penyakit terkait panas.

Awalnya, lokasi diubah menjadi Stadion Piala Dunia Jeonju, sekitar satu jam perjalanan dari lokasi perkemahan. Namun rencana kembali diubah ke Stadion Piala Dunia Seoul di bagian barat Seoul sebagai tindakan pencegahan menghadapi mendekatnya Topan Khanun menuju area provinsi tersebut.