Ilustrasi aktivitas warga di pasar ritel
Industri

Konsumen Indonesia Menjadi Salah Satu yang Paling Optimis di Dunia

  • Konsumen Indonesia berada di urutan keempat yang paling optimistis di dunia pada kuartal III 2018

Industri
trenasia

trenasia

Author

JAKARTA. Konsumen Indonesia berada di urutan keempat yang paling optimistis di dunia pada kuartal III 2018. Hal tersebut ditunjukkan dalam The Conference Board Global Consumer Confidence Survey yang berkolaborasi dengan Nielsen.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia pada kuartal ketiga 2018 berada dalam posisi stabil dengan angka 126 poin persentase (pp). Tiga negara dengan konsumen teroptimistis di dunia adalah India (130), Vietnam (129), dan Malaysia (127). Sedangkan Indonesia berada di urutan ke empat dengan poin 126. 

“Jika dibandingkan dengan kuartal kedua 2018, Indonesia menurun sedikit dari 127,” ungkap Agus Nurudin, Managing Director Nielsen Indonesia pada Senin (10/12). 

IKK dipengaruhi oleh tiga indikator, yaitu optimisme konsumen mengenai prospek lapangan kerja lokal, keadaan keuangan pribadi, dan keinginan untuk berbelanja dalam 12 bulan ke depan. 

Untuk Indonesia, optimisme akan Prospek Lapangan Kerja Lokal meningkat dari 71% di kuartal kedua 2018 menjadi 73% di kuartal ketiga 2018. Sementara itu, 79% konsumen memiliki persepsi positif mengenai kondisi keuangan pribadi mereka, menurun dari 82% di kuartal kedua 2018. 

Secara global, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) stabil sebesar 106 poin pada kuartal ketiga di  2018 ini. Survei ini juga mengungkapkan 10 negara teroptimis pada kuartal ketiga 2018 ini, secara berurutan adalah India (130), Vietnam (129), dan Malaysia (127), Indonesia (126), Pakistan (126), Filipina (126), Amerika Serikat (123), Denmark (122), China (112), Thailand (112), 

Resesi ekonomi

Di sisi lain, sentimen konsumen online Indonesia mengenai keadaan resesi ekonomi meningkat cukup signifikan, dimana pada kuartal ketiga ini 61% konsumen setuju bahwa negara sedang berada dalam kondisi resesi ekonomi. Angka ini meningkat 5% dibandingkan dengan kuartal kedua 2018. Sementara itu konsumen yang berpendapat bahwa negara tidak sedang berada dalam kondisi resesi ekonomi hanya 39%, menurun 5% dari kuartal sebelumnya yang sebesar 44%.

Menabung dan berinvestasi masih selalu jadi pilihan utama konsumen dalam memanfaatkan sisa dana setelah memenuhi kebutuhan hidup yang utama. Di kuartal ketiga 2018, 63% konsumen memilih untuk mengalokasikan dana cadangan mereka untuk menabung, 32% memilih untuk menggunakannya untuk Berlibur, dan 29% memilih untuk berinvestasi di saham atau reksadana. 

“Terus meningkatnya sentimen konsumen mengenai resesi ekonomi sejak kuartal terakhir tahun lalu perlu diperhatikan, baik oleh pemerintah maupun oleh para pelaku industri. Perlu ada usaha-usaha lebih keras dari pemerintah untuk membuat konsumen tidak menganggap bahwa negara sedang dalam keadaan resesi ekonomi.” tutur Agus. 

Salah satunya dengan menjaga stabilitas politik menjelang pemilu tahun depan. Tidak dapat dipungkiri bahwa stabilitas politik akan mempengaruhi keadaan ekonomi. Karena itu bila suhu politik dapat tetap terjaga atau bahkan dapat menjadi lebih dingin, konsumen akan lebih percaya diri dan sentimen mengenai resesi ekonomi akan dapat menurun. 

Sentimen konsumen Indonesia mengenai resesi ekonomi memang terus meningkat sejak kuartal keempat 2017. Pada kuartal tersebut, sebanyak 53% konsumen menganggap bahwa negara sedang berada dalam keadaan resesi ekonomi. Persentase tersebut terus meningkat di kuartal I 2018 menjadi 55%, kemudian 56% di kuartal II 2018 dan meningkat tajam menjadi 61% di kuartal III 2018.* (Hidayat, SN)