<p>Warga memilih kue kering di kios pedagang Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Senin, 3 Mei 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Konsumen Makin Pede, Konsumsi Rumah Tangga Diprediksi Tumbuh 3,74 Persen Tahun Ini

  • Menindaklanjuti survei Bank Indonesia yang memperlihatkan peningkatan indeks keyakinan konsumen (IKK) pada Mei 2021, tim riset PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau BMRI memperkirakan konsumsi rumah tangga akan makin membaik tahun ini.

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Menindaklanjuti survei Bank Indonesia yang memperlihatkan peningkatan indeks keyakinan konsumen (IKK) pada Mei 2021, tim riset PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau BMRI memperkirakan konsumsi rumah tangga akan makin membaik tahun ini.

“Kami memprediksi konsumsi rumah tangga pada 2021 akan tumbuh sebesar 3,74 persen, membaik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar -2,63 persen,” tulis Bank Mandiri dalam Daily Ekonomic and Market Review, dikutip Jumat 11 Juni 2021.

Pelaksanaan vaksinasi yang semakin meluas dan berbagai kebijakan ekonomi dari pemerintah diperkirakan akan mendorong pemulihan ekonomi nasional. Oleh karena itu, Bank Mandiri juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan sebesar 4,43%, lebih baik dari 2020 yang terkontraksi sebesar -2,07%

IKK Mei sebesar 104,4 yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya yakni 101,5 ditopang oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini. Hal ini terlihat dari Indeks Ekonomi Saat ini (IKE) Mei 2021 yang mengalami kenaikan dari 80,3 pada bulan sebelumnya menjadi 86,8 pada Mei 2021, meskipun masih berada dalam tren pesimistis (di bawah 100).

Tren yang sama juga terlihat pada proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) yang tercatat sebesar 14,6%. Angka itu relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 14,8%.

Sedangkan rata-rata rasio pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) sebesar 9,6%. Relatif stabil bila dibandingkan 9,7% pada bulan sebelumnya.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan tercatat mengalami kenaikan pada responden dengan pengeluaran Rp1-3 juta per bulan dan Rp4,1-5 juta per bulan.

Sementara itu, porsi tabungan terhadap pendapatan menurun pada responden dengan pengeluaran Rp2,1-3 juta per bulan dan di atas Rp5 juta per bulan. (RCS)