<p>ilustrasi/East Coast Daily</p>
Nasional

Konsumsi Alkohol di Pedesaan Lampaui Perkotaan

  • Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perbedaan yang signifikan konsumsi alkohol per kapita oleh penduduk berumur 15 tahun ke atas dalam satu tahun terakhir antara pedesaan dan perkotaan.
Nasional
Bintang Surya Laksana

Bintang Surya Laksana

Author

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perbedaan yang signifikan konsumsi alkohol per kapita oleh penduduk berumur 15 tahun ke atas dalam satu tahun terakhir antara pedesaan dan perkotaan. 

Secara nasional, konsumsi alkohol per kapita pada 2022 tercatat sebanyak 0,33 liter atau mengalami penurunan sebanyak 8,33% dari tahun 2021 yang mencatatkan 0,36 liter. Namun jika dilihat lebih dalam, proporsi konsumsi alkohol antara pedesaan dan perkotaan memiliki perbedaan signifikan dari tahun ke tahun. 

Pada 2022 saja, konsumsi alkohol per kapita di pedesaan mencatatkan sebanyak 0,53 liter sedangkan perkotaan hanya mencatatkan 0,18 liter saja. Signifikansi perbedaan itu terus terlihat selama enam tahun kebelakang antara 2017 hingga 2022. 

Pada 2017 bahkan konsumsi alkohol per kapita di pedesaan mencatatkan hingga 0,85 liter dan wilayah perkotaan hanya mencatatkan 0,27 liter saja. Artinya perbedaan tersebut mencapai 0,58 liter konsumsi per kapita. 

Namun baik pedesaan dan perkotaan terlihat mengalami tren penurunan dalam konsumsi alkohol per kapitanya. Di pedesaan, konsumsi alkohol per kapita pada 2018 tercatat sebanyak 0,72 liter atau mengalami penurunan sebanyak 15,2% dari tahun sebelumnya. 

Lalu penurunan terus terjadi dengan tahun 2019 mencatatkan konsumsi alkohol per kapita sebanyak 0,64 liter, pada 2020 mencatatkan 0,61 liter per kapita, pada 2021 mencatatkan 0,60 liter per kapita, dan pada 2022 mencatatkan konsumsi per kapita 0,53 liter. Artinya dibanding 2017, tahun 2022 mengalami penurunan sebanyak 37,64%.

Sedangkan di wilayah perkotaan, konsumsi alkohol per kapita juga terus mengalami tren penurunan tiap tahun. Pada 2018, terjadi peningkatan yang tidak signifikan dengan mencatatkan konsumsi alkohol per kapita sebanyak 0,28 liter atau mengalami peningkatan 0,01 liter dari tahun sebelumnya. 

Namun setelah 2018, terjadi penurunan tiap tahunnya dengan mencatatkan pada 2019 konsumsi alkohol per kapita sebanyak 0,23 liter, pada 2020 mencatatkan 0,22, pada 2021 dan 2022 mengalami stagnasi dengan mencatatkan konsumsi per kapita 0,18 liter. Artinya dibanding dengan 2017, tahun 2022 mencatatkan penurunan sebanyak 33,3%.

Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa minuman alkohol lokal yang sudah menjadi tradisi. Sebut saja alkohol populer seperti Tuak dan Arak yang terkenal di beberapa daerah timur Indonesia seperti Tuban, Lombok, dan Bali. Atau Sopi, alkohol asal NTT yang sudah menjadi tradisi yang mengakar dan menjadi simbol kebersamaan.