<p>Foto istimewa</p>
Industri

Konsumsi Avtur di Jateng Saat Libur Panjang Naik, Tapi Masih Jauh dari Normal

  • Meskipun terjadi kenaikan, konsumsi masih jauh di bawah rata-rata normal sebelum pandemi COVID-19.

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mencatat kenaikan konsumsi avtur di dua bandar udara (bandara) di Jawa Tengah yakni Bandara Adi Soemarmo, Boyolali dan Bandara Ahmad Yani, Semarang.

Pertamina mencatat kenaikan 13% di Bandara Ahmad Yani serta 31% di Bandara Adi Soemarmo dibandingkan rata-rata konsumsi bulan Juli 2020.

Pasca long weekend, konsumsi Avtur di Jawa Tengah tepatnya di Bandara Ahmad Yani Semarang serta Adi Soemarmo, Boyolali mengalami kenaikan,” kata nit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR IV, Anna Yudhiastuti, Selasa, 25 Agustus 2020.

Rinciannya, Bandara Ahmad Yani, konsumsi rata-rata di bulan Juli 2020 sebanyak 33 Kiloliter (KL) per hari dan saat long weekend kemarin menjadi 36 KL per hari.

Sementara, Bandara Adi Soemarmo naik dari rata-rata di bulan Juli sebesar 16 KL menjadi 26 KL

Masih Jauh Dari Konsumsi Normal

Meskipun terjadi kenaikan, konsumsi masih jauh di bawah rata-rata normal sebelum pandemi COVID-19. Biasanya, konsumsi harian Bandara Ahmad Yani sebesar 106 KL dan Adi Soemarmo sebesar 45 KL.

Tidak hanya avtur, bahan bakar minyak (BBM) terutama produk gasolin (Pertamax Series, Pertalite, dan Premium) juga tercatat tumbuh. Kenaikan tercatat 6% menjadi 12.158 KL dibandingkan rata-rata harian bulan Juli sebesar 11.436 KL. 

Bahkan, Anna menyebut jumlah konsumsi BBM kemarin menyamai periode sebelum pandemi di rentang angka 12.100-12.500 KL per harinya.

“Selain kegiatan perekonomian masyarakat yang meningkat juga banyaknya kendaraan konsumen yang mengisi BBM terutama di rest area tol trans Jawa.”

Di sisi lain, konsumsi LPG turut naik 1% sebesar 45 Metric Ton (MT) dari rata-rata bulan Juli sebesar 4.137 MT menjadi 4.182 MT.

“Jumlah kenaikan tersebut masih dapat dikatakan stabil mengingat masih dalam prognosa yang dihitung dari penyaluran rata-rata harian selama long weekend.”