Industri

Konsumsi Naik Setiap Tahun, Pemerintah Targetkan Penyaluran LPG 3 Kg Jadi Rp40,29 Triliun

  • Pemerintah menaikkan target penyaluran LPG 3 kilogram (Kg) bersubsidi tahun ini menjadi 7,5 juta metrik ton senilai Rp40,29 triliun.

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Pemerintah menaikkan target penyaluran LPG 3 kilogram (Kg) bersubsidi tahun ini menjadi 7,5 juta metrik ton senilai Rp40,29 triliun.

Diketahui, jumlah tersebut lebih banyak ketimbang realisasi tahun lalu yang sebesar 7,14 juta metrik ton. Adapun nilai realisasinya pada 2020 sebesar Rp40,25 triliun.

Menurut Direktur Subholding PT Pertamina (Persero) Trading dan Komersialisasi Mas’ud Khamid, penyaluran LPG 3 Kg bersubsidi memang mengalami kenaikan setiap tahun. “Rata-rata naik kurang lebih 4,5 sampai 5 persen setiap tahunnya,” ujarnya dalam rapat dengar bersama Komisi VII DPR, Selasa, 9 Februari 2021.

Ia bilang, para pengguna LPG ini terdiri dari rumah tangga sebesar 74,4%, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) 16,8%, petani 8,1%, nelayan 0,5% dan peternak 0,2%.

Pembelian Lewat Aplikasi

Adapun terkait implementasi yang dinilai oleh banyak pihak belum tepat sasaran, Pertamina mengaku telah menerapkan strategi khusus. Di Bangka Belitung, misalnya, masyarakat yang membeli gas ini bisa memakai Kartu Kendali melalui aplikasi BRI Monitoring Online LPG atau BRIMOLA.

Belum lama ini, metode tersebut diluncurkan oleh perseroan yang bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI.

Pjs. Unit Manager Communication, Relation & CSR MOR II Agustina Mandayati mengatakan, transaksi ini bertujuan agar distribusi LPG 3 Kg bisa termonitor dengan baik.

“Di samping itu, masyarakat prasejahtera dan UMKM bisa mendapatkan harga tepat sasaran sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET),” ujarnya.

Dengan adanya aplikasi ini, kata dia, para agen di pangkalan akan mendapat kemudahan dalam penjualannya. Sebab, semua masyarakat yang akan membeli LPG 3 Kg, wajib menggunakan Kartu Kendali LPG. Hal ini bisa memudahkan pengumpulan data dan pelacakan penerima subsidi sesuai target sasaran.

Di sisi lain, penjual di pangkalan juga dapat mencatat transaksi secara akurat dan menerima informasi pasti terkait ketersediaan stok LPG 3 Kg. “Jadi, hadirnya digitalisasi layanan ini akan membantu meningkatkan efisiensi rantai distribusi bagi para agen maupun konsumen,” tuturnya. (SKO)