<p>Proyek LRT Jabodetabek Lintas Cawang-Dukuh Atas / Dok. PT Adhi Karya (Persero) Tbk.</p>
Industri

Kontrak Baru BUMN Karya 4 Bulan Anjlok 49%

  • Empat perusahaan konstruksi pelat merah tersebut adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP), PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI).

Industri
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

Berhentinya aktivitas konstruksi akibat COVID-19 membuat capaian kontrak baru Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya ambruk 49% secara tahunan.

Sejak awal tahun hingga April 2020, total kontrak baru yang diraih oleh empat BUMN Karya mencapai Rp15,96 triliun. Jumlah tersebut merosot 49% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp31,47 triliun.

Total target kontrak baru empat BUMN Karya sepanjang tahun ini mencapai Rp181,06 triliun. Sejak awal tahun, kontrak baru yang diraih oleh empat BUMN Karya mencapai 9% dari total target sepanjang 2020.

Empat perusahaan konstruksi pelat merah tersebut adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP), PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI).

Pencapaian kontrak baru WIKA tercatat paling rendah dibandingkan dengan tiga BUMN Karya lainnya. Kontrak baru WIKA pada April 2020 mencapai Rp348 miliar.

Sepanjang Januari-April, WIKA mengantongi kontrak baru Rp2,82 triliun, anjlok 74% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp10,95 triliun. Capaian itu hanya 4% dari total target tahun ini Rp65,5 triliun.

Saat bersamaan, PTPP meraup kontrak baru Rp1,1 triliun pada April 2020. Dalam waktu empat bulan, PTPP mengantongi kontrak baru Rp6,5 triliun, merosot 40% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp10,75 triliun.

Kendati demikian, capaian kontrak baru PTPP Januari-April terbilang paling tinggi sebesar 16% dari total target sepanjang tahun Rp40,36 triliun.

Kontraktor pelat merah lainnya, ADHI berhasil meraih kontrak baru Rp140 miliar pada April 2020. Sepanjang Januari-April, ADHI meraup kontrak baru Rp2,64 triliun, merosot 32% year-on-year (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,9 triliun.

Pencapaian kontrak baru ADHI dalam waktu empat bulan tersebut mencapai 8% dari total target sepanjang tahun ini Rp35,2 triliun. Disusul oleh WSKT yang meraup kontrak baru Rp4 triliun atau 10% dari total target sepanjang 2020 senilai Rp40 triliun.

Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan menjelaskan jauhnya pencapaian kontrak baru ini disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang juga berdampak terhadap perekonomian dan bisnis perseroan.

“Kami sedang mengkaji kembali potensi kontrak tahun ini, khususnya proyek yang berasal dari pemerintah,” ujar Haris dalam keterangan pers, Rabu, 13 Mei 2020.

Emiten bersandi saham WSKT itu meraup kontrak baru pada April 2020 senilai Rp840 miliar. Pada periode Januari-April 2020, total kontrak baru WSKT mencapai Rp4 triliun, merosot 32% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp5,87 triliun. (SKO)