Kontraktor Nikel Hillcon (HILL) Raup Laba Bersih Rp261 Miliar, Naik 27 Persen pada Kuartal III-2023
- PT Hillcon Tbk (HILL) perusahaan kontraktor nikel berhasil membukukan kinerja laba dan pendapatan keuangan positif pada kuartal III-2023.
Korporasi
JAKARTA – PT Hillcon Tbk (HILL) berhasil membukukan kinerja keuangan positif pada kuartal III-2023. Terpantau laba bersih dan pendapatan perusahaan kontraktor dan jasa alat berat nikel yang mengenakan kode emiten HILL itu menanjak puluhan persen dibandingkan periode sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip pada Senin, 27 November 2023, HILL berhasil mencetak laba bersih Rp261,14 miliar atau naik 27,31% secara tahunan dibandingkan periode tahun lalu, yakni Rp204,11 miliar.
Diketahui kenaikan laba emiten pertambangan itu disumbang oleh pendapatan yang tembus Rp2,88 triliun. Jumlah tersebut meroket 32,95% secara tahunan dibangdingkan kuartal III-2022, yakni RpRp2,17 triliun.
- Rp12 Miliar Dianggarkan untuk Penambahan Pipa Distribusi Air Bersih di Penajam
- Kinerja dan Rencana Janu Putra (AYAM) Pasca IPO di Harga Rp100 per Saham
- AS Dorong Gencatan Senjata Israel-Hamas Berlanjut
Apabila dirincikan, pendapatan HILL pada kuartal ketiga tahun ini mayoritas ditopang oleh jasa pertambangan sebesar Rp2,77 triliun, disusul jasa konstruksi sebesar Rp100 miliar, dan pendapatan lainnya sebesar Rp8 miliar.
Selain itu, pendapatan HILL yang meroket juga diperoleh berasal tiga pelanggan yang menggunakan jasanya antara lain PT Sebuku Tanjung Coal dengan jumlah Rp788,74 miliar, PT Sebuku Sejaka Coal sebesar Rp489,04 miliar, dan PT Weda Bay Nickel dengan jumlah Rp390,02 miliar.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan HILL pada kuartal III-2023 berada di angka Rp2,20 triliun. Jumlah tersebut menanjak 38,59% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,57 triliun.
Di samping itu, HILL juga mencatatkan beban lain-lain sebesar Rp3,07 miliar dan beban keuangan sebesar Rp177,09 miliar. Sementara itu beban pajak per September 2023 sebesar Rp32,24 miliar.
Tak ayal, laba kotor HILL per September 2023 berada di angka Rp680,23 miliar. Jumlah tersebut menanjak 17,46% secara tahunan apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp579,10 miliar.
Sehubungan dengan itu, liabilitas HILL juga tercatat sebesar Rp2,79 triliun, dengan rincian liabilitas jangka panjang sebesar Rp796,31 miliar dan liabilitas jangka pendek sebesar Rp1,99 triliun. Selanjutnya ekuitas tercatat sebesar Rp1,72 triliun dengan total aset sebesar Rp4,51 triliun.
Profil HILL
Sebagai informasi, PT Hillcon Tbk awalnya didirikan pada 1995 dengan nama PT Hillconjaya Sakti. Mulanya, perusahaan ini bergerak di bidang kontraktor sipil dan pertambangan, khususnya nikel di Batulicin, Kalimantan Selatan.
Namun, perusahaan ini kemudian berekspansi ke real estate dan alat berat pertambangan melalui anak-anak perusahaannya utamanya pasca melakukan hajatan initial public offering (IPO) di BEI pada awal tahun ini.
Bahkan, pasca aksi korporasi tersebut, manajemen HILL sangat optimis mampu membidik pendapatan perseroan mencapai angka Rp6 triliun dan laba bersih sebesar Rp1 triliun sepanjang 2023.
Direktur Utama HILL Hersan Qiu menyebutkan, optimisme perseroan untuk IPO tahun ini ditenggarai oleh fokus kontraktor tambang nikel yang dinilai merupakan sebuah sebagai komoditas perdagangan unik.
Ia menjelaskan, unik dalam artian posisi sebagai kontraktor tidak terpengaruh oleh turun naik naiknya harga komoditas tersebut. “Ini pengalaman yang sudah berjalan saat harganya turun kita diminta tetap produksi semaksimal mungkin, dan saat naik sama saja. Agak berbeda dengan yang komoditas lain," kata Hersan belum lama ini.
Di sisi lain, ia berpandangan bahwa bisnis nikel di Indonesia ini sangat efisien dan memiliki prospek cerah di masa depan, terutama dengan utilisasinya sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik, sangat cerah.