<p>Perusahaan jasa pengantaran logistik PT Tri Adi Bersama (AnterAja), anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) / Dok. AnterAja</p>
Industri

Kontributor Terbesar Pendapatan Adi Sarana (ASSA), AnterAja Targetkan Layani 1,5 Juta Parsel per Hari

  • AnterAja menargetkan bisa melayani pengantaran 1,5 juta parsel per hari dengan bantuan sistem teknologi penyortiran yang baru.
Industri
Merina

Merina

Author

JAKARTA - Perusahaan rintisan PT Tri Adi (AnterAja), yang merupakan anak usaha dari PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), memperkenalakan sistem penyortiran pertama di Indonesia dengan menggunakan teknologi robot. Dengan teknologi baru ini, AnterAja menargetkan bisa melayani pengantaran 1,5 juta parsel per hari.

CEO Anteraja Suyanto Tjoeng menjelaskan maraknya sistem otomatisasi di Industri logistik menggunakan robot dinilai paling cocok dengan model bisnis AnterAja.

Kedepannya, Antareja akan terus melakukan pengembangan teknologi dan menambah jumlah robot yang dimiliki guna mempercepat bisnis pada tahun 2022, Anteraja menargetkan volume bisnis bertumbuh lebih dari 1,5 juta parcel per har

"Hal ini karena kecepatan kerja dari robot tersebut bisa membantu meningkatkan produktivitas tim sorter., dengan menggunakan sistem robotic ini kami dapat mempercepat proses sorting hingga 2 kali lipat dari biasanya.” kata Suyanto dalam keteragan tertulis yang dikutip Senin, 18 September 2022.

Selain itu, inovasi yang dilakukan AnterAja dinilai tidak lepas dari kinerja apik Anteraja yang baru berdiri tiga tahun dengan berhasil mencatatkan lebih dari 1 juta parcel per hari volume pengiriman pada tahun 2021, yang mana angka ini naik 3 kali lipat dibandingkan tahun 2020, kemudian Anteraja juga telah memiliki jaringan layanan lebih dari 1000 service poin di seluruh Indonesia.

"Kami melihat industri logistik merupakan salah satu industri paling bertumbuh sejak pandemi COVID-19 berdasarkan data dari Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), dengan pengiriman barang bertumbuh hingga 40% yang salah satunya disebabkan oleh perubahan kebiasaan belanja masyarakat dari Ofline ke Online" tambah Suyanto.

Sebagai informasi, Anteraja telah memiliki ratusan robot yang beroperasi di Hub Gateway Halim dengan sistem yang dilengkapi scanner yang dapat membaca kode area dari tiap paket yang mana ketika telah terbaca robot-robot tersebut akan langsung memilah paket berdasarkan kota atau kabupaten sesuai dengan alamat tujuan yang tertera.

Seblumnya, per Desember 2021, Anteraja berhasil menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan ASSA dengan kontribusi sebesar Rp2,8 triliun atau sekitar 54% dari total pendapatan ASSA di tahun 2021.

Kemudian pertumbuhan signifikan dari lini bisnis delivery express AnterAja yang telah berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan 248%, dan telah memberikan kontribusi laba untuk ASSA di akhir tahun 2021.