Kontroversi Effendi Simbolon, Kader PDIP yang Dipecat Usai Dukung RK di Pilkada
- Politikus PDIP Effendi Simbolon ini resmi dipecat dari partai banteng ini karena berada di barisan pendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK)-Suswono di Pilkada Jakarta.
Nasional
JAKARTA - Beda pilihan di Pemilihan Umum Daerah (Pilkada) ternyata masih sering terjadi, bahkan dapat membawa petaka di pekerjaan. Hal ini terjadi kepada salah satu politikus PDIP, Effendi Simbolon.
Politikus PDIP Effendi Simbolon ini resmi dipecat dari partai banteng ini karena berada di barisan pendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK)-Suswono di Pilkada Jakarta. Surat itu ditandatangani oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang ditetapkan pada Kamis, 28 November 2024.
Adapun Effendi dinilai melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai, padahal PDIP merupakan pengusung paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno dalam pilkada ibu kota tersebut.
- Harga Sembako di Jakarta: Ayam Broiler/Ras Naik, Kelapa Kupas Turun
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp5.000 jadi Segini
- Saham PTRO dan BUMI Dijagokan Moncer pada Perdagangan Pekan Ini
- ADRO dan ADMR Pimpin Pembukaan LQ45 Hari Ini
"Benar. Melanggar kode etika dan disiplin serta AD/ART partai," kata Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat beberapa waktu lalu.
Profil Effendi Simbolon
Effendi Simbolon lahir di Banjarmasin, 1 Desember 1964. Effendi mengenyam pendidikan di Universitas Jayabaya, Jakarta pada tahun 1987. Kemudian dia berkarier di korporasi sejak 1992.
Effendi kemudian berkiprah di politik sejak 2004 dengan bergabung PDIP. Di internal PDI-P, Effendi pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Sumber Daya dan Dana, serta menjadi salah satu bakal calon Sekretaris Jenderal PDI-P untuk periode 2010–2015.
Sedangkan kiprahnya menjadi anggota DPR RI sudah sejak periode 2004-2009. Kemudian kembali menjadi legislator di periode 2014-2019 dan 2019-2024.
Selama menjabat di DPR ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII yang menangani isu-isu energi, sumber daya mineral, riset, teknologi, dan lingkungan hidup sampai 2013. Lalu di tahun 2019 Effendi menjadi anggota komisi I.
Effendi ternyata pernah dicalonkan sebagai gubernur Sumatera Utara pada 2013 bersama Jumiran Abdi. Pasangan ini memperoleh suara hanya 24,34%. Kalah dari pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi yang memperoleh 33% suara.
Sebelumnya, pada 18 November 2024 Effendi Simbolon mengikuti pertemuan calon gubernur Jakarta yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Ridwan Kamil, dengan mantan presiden Joko Widodo di Jakarta Pusat.
Lalu pada masa pemilihan presiden 2024, Effendi pernah melontarkan pernyataan bahwa Prabowo Subianto, adalah sosok yang pantas memimpin bangsa menggantikan Jokowi. Hal ini disampaikan oleh Effendi dalam forum rapat kerja nasional Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) pada Jumat, 7 Juli 2023.
Atas pernyataannya yang condong mendukung Prabowo itu, Effendi dipanggil ke Kantor DPP PDIP untuk klarifikasi pada Senin, 10 Juli 2023. Dalam proses klarifikasi, Ketua DPP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun memberikan peringatan kepada Effendi bahwa kader partai tidak bisa serta-merta bebas melakukan apa pun.