<p>Tampak karyawan sedang melayani nasabah di Kantor Pusat Bank Bukopin di Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta, Jumat, 3 Juni 2020. Pemegang saham terbesar kedua PT Bank Bukopin Tbk. , KB Kookmin Bank berencana menjadi pemegang saham mayoritas dengan membidik 51% saham perseroan. Untuk bisa mengenggam 51 persen saham, Kookmin Bank akan meningkatkan porsi dari 22 persen ke 26 persen dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) V Bank Bukopin tahun ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Kookmin Datang, Bukopin Terus Menambah Nasabah Asal Negeri Ginseng

  • JAKARTA – Tingginya kepercayaan terhadap KB Kookmin Bank di Korea Selatan berdampak positif terhadap PT Bank Bukopin Tbk. Diketahui, sejak bank terbesar di negeri ginseng itu menjadi pemegang saham pengendali (PSP), pembukaan rekening di Bank Bukopin melonjak. Nasabah baru ini berasal dari perusahaan maupun individu dari Korea. “Sejak KB Kookmin masuk, nasabah asal Korea yang […]

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Tingginya kepercayaan terhadap KB Kookmin Bank di Korea Selatan berdampak positif terhadap PT Bank Bukopin Tbk.

Diketahui, sejak bank terbesar di negeri ginseng itu menjadi pemegang saham pengendali (PSP), pembukaan rekening di Bank Bukopin melonjak. Nasabah baru ini berasal dari perusahaan maupun individu dari Korea.

“Sejak KB Kookmin masuk, nasabah asal Korea yang bergabung di Bank Bukopin terus meningkat. Dana simpanan nasabah bertambah lebih dari Rp1,6 triliun dalam dua bulan terakhir,” ungkap Direktur Utama Bank Bukopin Rivan Achmad Purwantono di Jakarta, Jumat, 20 November 2020.

Ia mengungkapkan, antusiasme tersebut menjadi salah satu bukti tingginya kepercayaan dan kredibilitas KB Kookmin Bank di pasar keuangan global, khususnya di Korea. Di samping itu, hal ini juga bagian dari strategi Bank Bukopin dalam melakukan diferensiasi funding.

“Sebagai bank yang telah melayani lebih dari setengah abad, dukungan Kookmin Bank sangat penting untuk memperkuat ekonomi Indonesia,” ujarnya. Adanya kesamaan pengalaman di bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Rivan berharap transformasi bisnis dapat dipercepat.

Di Korea Selatan, Kookmin sendiri merupakan bank komersial pertama yang berhasil menyalurkan kredit UKM. Dengan nilai yang mencapai 100 triliun KRW, posisinya mampu bertahan sebagai pemimpin pasar pada 2010. Sementara itu, Bank Bukopin pun juga terlahir sebagai Bank Umum Koperasi Indonesia. Sebanyak 57% portofolio kreditnya disalurkan kepada sektor UMKM.

Sebagai bagian dari komitmennya untuk mendukung tranformasi bisnis di Bank Bukopin, Kookmin terus menambah aliran dana. Total dana yang masuk ke Bank Bukopin mencapai US$780 juta atau setara Rp11,08 triliun (kurs Rp14.200 per dolar AS). Adapun sebagian dana merupakan setoran modal dan sisanya adalah dana simpanan.

Datangkan Potensi Nasabah Baru Asal Korea

Terpisah, President Hyundai Motor Asia-Pacific Headquarter Lee Kang Hyun mengatakan, masuknya Kookmin ke Bank Bukopin asal negeri ginseng tersebut asmemberikan optimisme bagi pelaku usaha Korea Selatan di Indonesia. Ia percaya, dengan kemampuan Kookmin ke depan Bank Bukopin dapat bertransformasi menjadi bank modern.

“Semua (pelaku usaha asal Korea) berpotensi menjadi nasabah Bukopin ke depan. Terlebih, kekuatan Bank Bukopin juga didukung dengan sistem keuangan digital yang menjadi urat nadi perbankan di Negeri Gingseng,” kata Lee, beberapa waktu lalu.

Saat ini, terdapat kurang lebih 2.000 perusahaan asal Korea Selatan, seperti Samsung, Hyundai Motor, LG dan lain-lain. Dari jumlah tersebut, 190 perusahaan di antaranya merupakan nasabah Kookmin di Korea Selatan.

“Kami percaya dengan kemampuan Kookmin, dan ini adalah modal buat Bank Bukopin. Akan banyak nasabah asal Korea yang bergabung karena di Korea, mereka juga nasabah Kookmin,” ujar Lee, pria yang sudah puluhan tahun menetap di Indonesia dan berhasil membesarkan merek Samsung.