<p>Logo PT Tifa Finance Tbk. / Tifafinance.co.id</p>
Industri

Korea Development Bank Akuisisi 80,65% Saham TIFA Finance

  • JAKARTA – Perusahaan pembiayaan PT Tifa Finance Tbk. (TIFA) mengumumkan rencana pengambilalihan atau akuisisi saham perseran sebanyak 870.763.100 lembar atau setara 80,65% oleh Korea Development Bank (KDB). Sekretaris Perusahan Tifa Finance Dwi Indriyanie mengatakan rencana akuisisi tersebut akan melewati restu dari rapat umum pemegang saham (RUPS). “Rencana akuisisi akan dilaksanakan dengan memperhatikan segala perizinan maupun […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Perusahaan pembiayaan PT Tifa Finance Tbk. (TIFA) mengumumkan rencana pengambilalihan atau akuisisi saham perseran sebanyak 870.763.100 lembar atau setara 80,65% oleh Korea Development Bank (KDB).

Sekretaris Perusahan Tifa Finance Dwi Indriyanie mengatakan rencana akuisisi tersebut akan melewati restu dari rapat umum pemegang saham (RUPS).

“Rencana akuisisi akan dilaksanakan dengan memperhatikan segala perizinan maupun persetujuan yang diperlukan, sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku,” kata dia di keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia, Senin, 6 Juli 2020.

Pihak perseroan, lanjutnya, berencana untuk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) untuk membahas pengambilalihan tersebut.

Selain itu, dikatakan bahwa dalam jangka waktu 14 hari ke depan, pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk kreditur atau pihak ketiga lainnya dapat mengajukan keberatan secara tertulis dengan disertai alasan kepada perseroan.

Siapa KDB?

KDB, salah satu bank pelat merah asal Korea Selatan (Korsel) tersebut diketahui telah membidik TIFA sejak tahun lalu. Menurut sumber media The Korea Times, akuisisi tersebut dilakukan untuk mendiversifikasi bisnisnya ke Asia Tenggara.

Adapun targetnya yakni perusahaan keuangan yang dapat menawarkan beragam jasa, salah satunya pembiayaan kartu kredit. Pasar keuangan Korsel, saat ini sudah terlalu ramai dibuktikan oleh bank komersial yang dikatakan mulai kesulitan dalam mendapatkan arus kas positif.

KDB merupakan bank yang didirikan sejak 1954 untuk membiayai dan mengelola proyek industri utama demi mengembangkan ekonomi nasional Negeri Ginseng tersebut. Secara global, perusahaan ini menduduki peringkat ke-61 pada 2018.

Selain menjalankan fungsi sebagai perbankan, KDB juga memfasilitasi normalisasi manajemen perusahaan bermasalah melalui restrukturisasi korporasi dan konsultasi, serta menyediakan pendanaan modal bagi proyek pengembangan strategis.

Profil Tifa Finance

Sementara itu, TIFA didirikan oleh Dwi Strya Utama pada tahun 1989 ini merupakan salah satu perusahaan pembiayaan dengan jasa sewa guna usaha, konsumen/produktif, dan anjak piutang dengan modal awal Rp5 miliar.

Hingga tahun 1996, perseroan terus mengembangkan modalnya menjadi perusahaan joint venture dengan masuknya Tan Chong Credit Pte Ltd (TCC) Singapura, yaitu anak perusahaan Tan Chong Motor Group (TCMG) dari Malaysia sebagai pemegang saham dengan komposisi terbesar, yakni 48%.

Pada 2000, perseroan ini pun berubah nama menjadi Tifa Finance. Sebelas tahun kemudian, melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada perdagangan Senin, 6 Juli 2020, saham TIFA ditutup naik 3,45% sebesar 8 poin ke level Rp240 per lembar. Kapitalisasi pasar saham TIFA mencapai Rp259,128 miliar dengan imbal hasil 34,83% dalam setahun terakhir. (SKO)