Korea Janji Dorong Energi Nuklir Global Capai Emisi Nol
- Korea Selatan berjanji berbagi teknologi tenaga nuklirnya dengan dunia untuk mencapai netralitas karbon global pada sebuah acara di Dubai, akhir pekan lalu. Dalam acara itu, 22 negara sepakat untuk bersama-sama memacu penggunaan energi nuklir.
Dunia
JAKARTA - Korea Selatan berjanji berbagi teknologi tenaga nuklirnya dengan dunia untuk mencapai netralitas karbon global pada sebuah acara di Dubai, akhir pekan lalu. Dalam acara itu, 22 negara sepakat untuk bersama-sama memacu penggunaan energi nuklir.
Wakil Menteri Kang Kyung-sung mendorong negara-negara untuk bergabung dengan Inisiatif Nuklir Net Zero untuk mengakui energi nuklir sebagai energi bersih. Dia mengatakan jenis energi utama itu berada di balik perkembangan industri Korea.
Menyebut Korea sebagai pemimpin nuklir dunia, dia mengatakan sangat mendukung tujuan inisiatif untuk melipatgandakan kapasitas energi nuklir global menjadi tiga kali lipat dari tahun 2020 pada tahun 2050.
- Tips Jitu Memulai Bisnis Franchise
- Bahaya Vaping: Menilik Risiko Kesehatan di Balik Rokok Elektronik
- Yuk Lihat Manfaat Tanaman Serai untuk Kesehatan
“Sejak 1972 ketika Korea mengambil langkah pertamanya untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir, kami telah membangun 36 pembangkit seperti itu di negara ini,” ujar Kang di Dubai, tempat di mana COP28 UAE telah membawa bersama negara-negara untuk membahas bagaimana mengatasi krisis iklim hingga 12 Desember.
“Pasokan listrik yang stabil dari pembangkit tersebut memungkinkan industri utama kami seperti semikonduktor, baterai isi ulang, dan pembuatan kapal untuk tumbuh dan bersaing di pasar global," ujarnya dikutip dari The Korea Times, Senin, 4 Desember 2023.
Kang mengatakan Korea telah berpartisipasi dalam proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di luar negeri dan membangun teknologi serta pengalaman dalam perencanaan, pembangunan, dan pengoperasian pembangkit listrik.
Dia mengatakan negara itu akan berbagi pengetahuan ini dengan dunia setelah inisiatif global pro-nuklir yang baru. “Korea telah bergabung dengan gerakan global untuk menangkis krisis iklim dengan menggunakan energi nuklir. Kami juga mempertimbangkan untuk memperluas porsi energi nuklir dalam bauran energi nasional kami,” katanya.
Para pemimpin dari 10 negara termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron, Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk Iklim John Kerry dan menteri dari 11 negara lain termasuk Finlandia, Kanada, dan Ukraina menandatangani untuk mendukung Deklarasi Energi Nuklir Tiga Kali Lipat.
Di antara negara-negara pendukung, Eropa menyumbang paling banyak dengan 13 penandatangan, sementara dua negara Afrika, empat Asia, dan dua Amerika Utara juga menandatangani.
- Obituari Doni Monardo, Jenderal RI dalam Perang Lawan COVID-19
- COP28 Luncurkan Piagam untuk Percepat Aksi Iklim di Sektor Migas
- Jauh dari Target, Tapi Program Konversi Motor Listrik Diklaim Berjalan Baik
Energi nuklir, sebagai sumber daya pembangkit baseload bersih yang kedua terbesar di dunia, dianggap sebagai kebutuhan untuk mencapai nol emisi global pada tahun 2050. Mengurangi penggunaannya akan membuat tujuan tersebut lebih sulit dan mahal, sesuai dengan deklarasi tersebut.
Teknologi nuklir baru dapat mengambil jejak tanah yang kecil dan dapat ditempatkan sesuai kebutuhan, serta dapat bekerja sama dengan sumber energi terbarukan.