Korea Terdepan dalam Praktik Kerja Jarak Jauh di Asia
- Global Remote Work Index (GRWI) mengukur negara-negara berdasarkan empat kriteria utama―keamanan siber, ekonomi, infrastruktur digital dan fisik, serta keamanan sosial―untuk menilai kualitas kerja jarak jauh.
Dunia
JAKARTA - Korea menduduki peringkat ke-17 dalam Global Remote Work Index (GRWI) tahun ini, sebuah indeks yang mengevaluasi negara-negara berdasarkan lingkungan kerja jarak jauh mereka.
Menurut firma keamanan siber global NordLayer, yang menganalisis data dari 108 negara untuk menemukan tujuan kerja jarak jauh terbaik, Denmark menduduki peringkat teratas dalam GRWI 2023, unggul dalam bidang infrastruktur digital dan fisik, serta keamanan sosial.
Belanda, Jerman, Spanyol, dan Swedia melengkapi lima besar sebagai lokasi terbaik untuk bekerja jarak jauh berdasarkan indeks tersebut.
- Music Round Festival ASEAN-Korea 2023 Gratiskan Tiket Masuk, Berikut Lineup Finalnya
- Mesin Masih Jadi Pendorong Utama Impor Indonesia
- Situs Cari Kerja LinkedIn Sudah PHK 1.300 Karyawan Tahun Ini
Dilansir dari The Korea Times, pada Rabu, 18 Oktober 2023, GRWI mengukur negara-negara berdasarkan empat kriteria utama―keamanan siber, ekonomi, infrastruktur digital dan fisik, serta keamanan sosial―untuk menilai kualitas kerja jarak jauh.
Korea menduduki peringkat ke-17 dalam daftar tersebut, yang merupakan peringkat tertinggi di antara negara-negara Asia. Jepang menempati peringkat ke-22, Singapura ke-28, dan China ke-39.
Korea mendapatkan penilaian positif terutama dalam infrastruktur digital dan fisik, menduduki peringkat kedua tertinggi di antara 108 negara.
Secara khusus, negara ini meraih skor tinggi dalam kualitas internet, infrastruktur elektronik, dan domain e-government.
Korea hanya mengikuti Singapura dalam kategori tersebut, dan diikuti oleh UEA, Denmark, Swiss, dan AS.
Korea juga mendapatkan penilaian yang tinggi dalam kategori keamanan sosial, jika dibandingkan dengan negara lain. Dalam peringkat keseluruhan kategori tersebut, Korea menempati peringkat ke-12, dan tampil baik dalam kategori hak individu dan keamanan, mencerminkan citra eksternal sebagai negara dengan kesejahteraan sosial.
Sementara Swiss, Belanda, Islandia, Norwegia, dan Finlandia berada di peringkat lima besar dalam domain keselamatan sosial, Jepang (ke-10), Korea (ke-12), dan Selandia Baru (ke-14) adalah satu-satunya negara non-Eropa yang peringkatnya relatif tinggi.
Namun, Korea bernasib relatif buruk untuk keamanan siber (ke-39) dan keamanan ekonomi (ke-47) dalam penilaian indeks.
Dalam bidang keamanan siber, Slovakia, Estonia, Lithuania, Jerman, dan Arab Saudi menduduki lima besar dalam daftar tersebut. Dementara Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru menduduki peringkat teratas dalam kriteria keamanan ekonomi.
- Produk Tembakau Alternatif, Solusi Sadar Risiko bagi Perokok Dewasa
- Nilai Transaksi Melesat jadi Rp17,77 Triliun saat IHSG Parkir di Zona Merah
- Telkom Kembali Masuk Jajaran Forbes World's Best Employer
Mengingat pengembang indeks menyatakan dimensi keamanan siber dan keamanan sosial berkorelasi sebagai prediktor utama pengalaman kerja jarak jauh yang luar biasa. Korea memiliki pekerjaan lebih lanjut untuk meningkatkan dirinya dalam kategori keamanan siber jika ingin menjadi tujuan kerja jarak jauh yang lebih baik.
Namun, pengembang indeks menyoroti meskipun Korea menghadapi kesulitan relatif dalam hal stabilitas ekonomi, negara ini menempati peringkat kelima secara global dalam hal daya tarik pariwisata, menunjukkan Korea adalah negara yang menarik baik bagi pengunjung maupun pekerja jarak jauh.